Ruas Tol Pemalang-Batang dan Ngawi-Kertosono Siap Dilalui Pemudik

toll

RAB.com (JAKARTA): Ruas tol Pemalang-Batang dapat difungsikan sementara untuk dilintasi pemudik mulai 15 hari sebelum Lebaran 2017 atau sekitar 7 Juni. Sedangkan di jalur timur-selatan, ruas Ngawi-Kertosono yang melintasi Kabupaten Madiun dan merupakan bagian jalan tol Solo-Kertosono , Jawa Timur disiapkan menjadi jalur alternatif arus mudik dan balik Lebaran 2017.

Pimpinan Projek Pemalang-Batang Tol Road (PBTR) Tri Mulyo memastikan mengatakan pembangunan jalur ini terus dikebut hingga 7 Juni 2017. “Saat ini, hampir semuanya sudah menyambung dari ujung ke ujung. Hanya proses pengecoran lean concrete (LC) yang baru mencapai sekitar 55 persen,” kata dia di Pekalongan, seperti dikutip Antara, Senin (22/5).

Menurut Tri, jalur tol sepanjang 39,2 kilometer ini akan melewati jembatan permanen dan jembatan sementara yang sengaja dibuat dalam persiapan jalur fungsional untuk Lebaran. Ada 14 Jembatan, yang terpanjang berada di Comal, Kabupaten Pemalang, sepanjang 300 meter. “Sejumlah bangunan fly over juga sudah mulai selesai dibangun. Adapun untuk fungsional, timbunan sudah pada angka 85 persen hingga 90 persen sehingga kami berharap pada 7 Juni 2017 sudah bisa dilalui pemudik,” kata dia.

Tri mengatakan PBTR telah menyiapkan dua rest area di Kalang Depok, Pemalang, dan Candiareng di Kabupaten Batang. “Pada dua lokasi rest area ini akan disiapkan stok bahan bakar minyak (BBM) oleh Pertamina,” kata Tri. “Kami juga akan menyiapkan pemasangan rambu-rambu petunjuk dan informasi untuk mempermudah pemudik berkendara.”

Ruas Solo-Kertosono

Sementara itu terkait jalan tol Solo-Kertosono, Eko Satriyo Nugroho, manajer pengendalian PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) selaku rekanan pembangunan jalan tol, mengatakan jalur alternatif Ngawi-Kertosono sepanjang sekitar 18 kilometer itu hanya digunakan ketika siang hari. “Karena penerangannya belum siap dan dikhawatirkan terjadi kecelakaan apalagi melewati hutan,’’ kata dia, Selasa (23/5).

Titik masuknya direncanakan berada di lokasi proyek yang masuk wilayah Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng. Sedangkan pintu keluarnya di wilayah Wilangan, Kabupaten Nganjuk. Jalan tol belum jadi itu bakal digunakan sebagai jalur alternatif arus balik Lebaran. Hanya kendaraan seperti bus dan mobil pribadi dari arah Ngawi atau barat yang diperkenankan melintas. Adapun kendaraan dari arah Surabaya atau timur ketika arus mudik tetap melintas di jalan nasional di sisi selatan jalan tol yang tengah dibangun.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun Indra Sanyoto, menegaskan rencana pemanfaatan jalan tol sebagai jalur alternatif ketika musim Lebaran belum final. Koordinasi antarpihak terkait akan tetap dilangsungkan hingga beberapa hari ke depan. “Karena penumpukan arus lalu lintas biasa terjadi ketika malam hari. Maka, perlu dibuka 24 jam,’’ kata dia.

Kemacetan lalu lintas, lanjut Indra, kerapkali terjadi di dua titik jalan raya yang dilintasi kereta api. Lokasinya berada di wilayah Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan dan Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan. Penumpukan arus lalu lintas berpotensi kian tinggi seiring dengan penambahan jumlah kereta api yang dioperasionalkan saat musim Lebaran.

Menurut Indra, rencana dibukanya jalur alternatif arus lalu lintas ketika Lebaran untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di jalur utama Madiun-Surabaya. Saat arus mudik dan balik Lebaran yang selama ini berlangsung, penumpukan kendaraan terjadi di wilayah Kecamatan Mejayan dan Saradan.