RAB.com (JAKARTA): China membangun satu hamparan panel pembangkit listrik tenaga surya baru berskala besar seluas 248 hektar (ha). Uniknya negeri produsen listrik tenaga surya terbesar di dunia ini membuat hamparan di Datong itu tampak sedikit kocak karena desainnya berbentuk gambar panda sebagaimana dilihat dalam rekaman gambar dari udara.
China Merchants New Energy Group (CMNEG), salah satu operator energi terbarukan paling besar di negeri Tirai Bambu, membangun pembangkit dengan jajaran panel-panel suryanya membentuk gambar panda raksasa. Pada tahap pertama, yang meliputi pembangkit 50 MW, telah rampung pada 30 Juni, demikian dikutip oleh The Independent, Jumat (7/7).
Proyek itu telah mulai menyalurkan listrik ke wilayah China barat laut. Sedangkan proyek “panda” kedua akan rampung dan mulai memasok listrik pada akhir 2017 dengan total luas hamparan panelnya mencapai hampir 250 ha atau tepatnya, 248 ha. “Pembangkit Listrik Panda akan bisa menghasilkan 3,2 miliar kilowatt per jam energi surya dalam 25 tahun,” demikian pernyataan CMNEG.
Pembangkit skala masif itu untuk menggantikan jutaan ton batubara yang biasanya dibakar untuk menghasilkan listrik, sehingga dapat mengurangi emisi karbon 2,74 juta ton. Seperti diketahui, China memiliki sejumlah tambang batu baru skala besar dan telah menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk jatuhnya banyak korban jiwa akibat ledakan di area tambang.
CMNEG bekerja sama dengan Program Pembangunan PBB (UNDP) mengembangkan “ Pembangkit Listrik Panda” menjadi kenyataan. “Proyek tersebut merupakan bagian dari usaha yang lebih besar untuk meningkatkan kesadaran di kalangan anak muda di China tentang energi bersih,” ungkap UNDP dalam sebuah pernyataan.
Produsen energi surya terbesar
Kelompok tersebut berharap bisa membangun lebih banyak hamparan tenaga surya berbentuk panda di seluruh China dalam lima tahun ke depan. Satu cara yang sedang dilakukan China dalam kaitannya memerangi perubahan iklim akibat emisi karbon adalah mengembangkan rangkaian proyek energi terbarukan.
Terus berjuang melawan polusi udara yang tak kunjung usai, Pemerintah China telah membuat langkah besar dalam hal energi bersih. China saat ini merupakan negara dengan status produsen energi surya terbesar di dunia dengan menambahkan kapasitas produksi energi surya sebesar 34,54 gigawatt setelah pada 2016 mampu memproduksi energi surya berkapasitas 77,42 gigawatt.
Provinsi-provinsi dengan tambahan kapasitas paling besar di antaranya adalah Shandong, Henan, dan Xinjiang. Pencapaian tersebut tak lantas berhenti di sana. Administrasi Energi Nasional China menyatakan, dalam strategi pengembangan energi surya antara 2016 dan 2020, China menargetkan tambahan produksi lebih dari 110 gigawatt energi surya.
Beberapa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di China telah berkontribusi menghasilkan listrik 66,2 miliar Kwh pada 2016 atau sebesar satu persen dari total pembangkit listrik dalam negeri. Secara keseluruhan saat ini, 11 persen energi yang dihasilkan berasal dari sumber daya non fosil, dan China ingin bisa meningkatkan menjadi 20 persen pada 2030 mendatang.
Untuk mencapai tujuan tersebut, negara pimpinan Presiden Xi Jianping tersebut menggelontorkan dana hingga US$ 360 miliar untuk proyek energi terbarukan termasuk energi surya, angin, nuklir, dan air.