RAB.com (JAKARTA): Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengungkapkan rencana pembangunan Bandara Soekarno-Hatta 2 di salah satu pulau reklamasi Kabupaten Tangerang merupakan salah satu alternatif untuk mengantisipasi saat Bandara Soekarno-Hatta tidak dapat lagi melayani beban lalu lintas udara.
“Pembangunan bandara di satu pulau reklamasi ini satu dari berbagai pilihan dan alternatif. Bandara Soekarno-Hatta saat ini tinggal menunggu titik jenuh dan tidak bisa dikembangkan lagi.” katanya Selasa (11/10). Menurut Agus lahan sudah habis, sementara traffic sudah sangat tinggi.
Agus menuturkan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta hanya sampai pada pembangunan runway ketiga dan Terminal 4, yang saat ini sedang dalam tahap persiapan. Dia memperkirakan Bandara Soekarno-Hatta mengalami titik jenuh pada angka 100 juta penumpang. Saat ini, jumlah penumpang mencapai 60 juta. “Diperkirakan tahun 2025 sudah jenuh,” ucapnya.
Karena itu, kata Agus, harus ada alternatif membuat bandara baru di luar Soekarno-Hatta. Seperti bandara di luar negeri, lanjut dia, rencana pengembangan dilakukan di luar bandara sudah ada. “Seperti di Jepang, bandara dibangun di lepas pantai atau dibuatkan pulau, tapi menggunakan satelit. Bisa dihubungkan antara satu bandara dengan bandara lain,” tuturnya.
Fasilitas runway dan terminal, Agus menambahkan, bisa saja dibangun di pulau atau di lepas pantai. “Nanti disiapkan angkutan penjemput penumpang, fasilitas kereta, atau kereta bawah tanah,” katanya. Untuk pembangunan Bandara Soekarno-Hatta 2, tutur dia, masih perlu pengkajian dari sisi biaya dan berbagai aspek lain.
Di pulau keempat
Pemerintah menggulirkan wacana pembangunan Bandara Soekarno-Hatta 2 di pulau reklamasi Kabupaten Tangerang. Bandara Soekarno-Hatta 2 akan dibangun di pulau nomor 4 dari tujuh pulau reklamasi pantai utara Kabupaten Tangerang. “Iya, rencananya di pulau keempat reklamasi,” ujar Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang Taufik Emil.
Taufik menuturkan rencana pembangunan Bandara Soekarno-Hatta 2 masih tahap prarencana Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. “Masih tahap kajian prastudi kelayakan, belum ada prediksi kapan akan mulai dibangun Kemenhub,” ucapnya.
Pulau keempat adalah satu dari tujuh pulau yang akan dibangun Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan cara mereklamasi 9.000 hektare laut di sepanjang pesisir utara Tangerang dari pantai Dadap, Kosambi, hingga Kronjo. Sebelumnya, Kabupaten Tangerang telah menunjuk PT Tangerang International City (TIC), anak perusahaan Salim Group, sebagai pengelola kawasan reklamasi tersebut.
PT TIC bersama pengembang lain akan bersama-sama membangun Kota Baru Pantura berbentuk pulau. Tujuh pulau yang terbagi dalam kawasan hunian, pusat bisnis dan jasa, kawasan industri dan pergudangan, hingga pelabuhan dan peti kemas tersebut luasnya akan bervariasi, dari 2.000 hektare, 2.500 hektare, sampai 3.000 hektare. Sedangkan pelabuhan dibangun seluas 1.500 hektare.
Megaproyek Bandara Soekarno-Hatta 2 yang menelan investasi puluhan triliun tersebut akan dibangun dari Pantai Indah Kapuk, yang berbatasan dengan kawasan Pantai Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang. PT Angkasa Pura II menyambut baik pembahasan rencana pembangunan Bandara Soekarno-Hatta 2 di pulau reklamasi Kabupaten Tangerang.
“Ini adalah alternatif untuk mengantisipasi jenuhnya Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Agus Haryadi seperti dikuti laman Tempo. Agus menambahkan pemerintah Tangerang telah membicarakan dan membahas skema yang akan digunakan. “Skema apakah Angkasa Pura II yang terbebani biaya, atau pemerintah yang membuat pulau, atau AP II yang mendesain pembangunan bandaranya.”