RAB.com (JAKARTA): Sepanjang perjalanan mudik dan balik tubuh akan mudah lelah karena berada dalam posisi duduk selama berjam-jam di dalam kendaraan. Aktivitas meregangkan atau memutar batang tubuh sehingga persendian mengeluarkan suara krek-krek dalam upaya mengurangi rasa pegal akan melegakan bagi sebagian orang.
“Perilaku yang di dunia medis disebut dengan krepitasi ini membahayakan persendian dan otot. Wajar jika seseorang merasakan pegal selama perjalanan mudik dan balik karena berada dalam posisi statis dalam jangka waktu lama. Namun demikian, solusi untuk menghilangkan pegal bukan dengan melakukan krepitasi,” kata spesialis kedokteran olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO.
Cara mengurangi pegal, lanjutnya, lakukan peregangan setiap dua atau tiga jamli,” kata Wishnu dalam acara Greenfield: Tetap Fit Selama Ramadan dengan Olahraga di Jakarta, Rabu (14/6). Menurut dia, selama perjalanan dalam waktu lama, biasanya bagian otot yang terasa pegal dirasakan di punggung bawah.
Peregangan yang dapat dilakukan untuk merilekskan otot punggung bawah diantaranya dengan mengangkat salah satu tangan ke atas secara bergantian. Gerakan ini bisa diikuti dengan mengangkat kedua tangan secara bersamaan hingga setinggi mungkin. Lakukan dengan sedikit tenaga beberapa kali.
Cara lainnya, Wishnu melanjutkan, bisa dilakukan dengan mengangkat kaki kanan ke kaki kiri lalu tubuh diputar ke kiri 90 derajat dalam posisi duduk. Tahan selama 5-10 detik, dan lakukan gerakan balasan. Langkah ketiga, yakni dengan duduk tegak, letakkan kedua telapak tangan di pinggang lalu dorong tubuh ke depan semampunya.
Wishnu tidak menyarankan mereka yang menempuh jarak ratusan kilometer duduk bersandar di kursi sepanjang perjalanan. “Sebab, duduk menyender itu membuat postur tubuh cenderung membungkuk,” ujarnya. Akibatnya, rasa pegal di otot punggung bawah akan semakin terasa. Terkait krepitasi, Wishnu menjelaskan bunyi krek-krek itu muncul akibat gesekan antar-tulang. “Itu berpotensi cedera,” ujarnya.
Sementara dalam peregangan, yang diutamakan adalah relaksasi atau otot menjadi kendur tanpa bunyi dan tanpa nyeri. Krepitasi merupakan istilah serapan crepitus (bahasa Latin) yang berarti gemeretak. Bunyi ini muncul berupa derik akibat gesekan ujung-ujung tulang patah, juga dari pergerakan sendi. Selain itu bunyi gelembung-gelembung udara pada emfisem subkutis bila ditekan juga merupakan Krepitasi. Bunyi ini terjadi akibat udara (gas) abnormal di bawah kulit ditekan, maka dapat terdengar bunyi dan juga dirasakan geseran gelembung-gelembung udara.