RAB.com (JAKARTA): Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum bisa berkomentar banyak mengenai janjinya semasa kampanye, yakni menutup Hotel Alexis dan perihal projek reklamasi. Usai dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Senin (16/10), wartawan bertanya kepada Anies soal kapan penutupan Hotel Alexis dilakukan.
Anies pun menjawab, “Nanti kalau sudah diumuminlah”. Dia menambahkan akan menimbulkan kegaduhan jika penutupan hotel itu digembar-gemborkan di media massa. “Ramai nanti,” ujar dia.
Sementara, saat ditanya soal kelanjutan proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta, Anies lebih irit bicara. “Nantilah. Pokoknya lihat janji saja,” ujar Anies.
Anies menegaskan, saat ini adalah waktu untuk mulai bekerja menunaikan apa yang telah ia janjikan semasa kampanye Pilkada Ibu Kota. “Kami akan serius mulai bekerja langsung. Harapannya apa yang sudah direncanakan, bisa dilaksanakan,” ujar Gubernur yang sudah memenangkan suara 58 persen warga Jakarta itu.
Janji kampanye
Anies dan wakilnya, Sandiaga Uno, pertama kali menyuarakan niatnya untuk menutup hotel Alexis di Jakarta Utara pada debat publik yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, 13 Januari 2017. Saat itu, Anies menyinggung calon gubernur pesaingnya, Basuki Tjahaja Purnama, yang dianggap lebih tegas menggusur warga ketimbang menindak prostitusi.
“Untuk urusan penggusuran tegas, tetapi urusan prostitusi Alexis lemah. Prostitusi kelas tinggi aturannya a, b, c, enggak bisa bertindak. Di mana pegangan nilainya?” tanya Anies kepada Basuki atau Ahok, kala itu, seperti dikutip laman kompas.com.
Sehari setelah debat publik, Anies kembali mempertegas niatnya untuk menutup hotel Alexis sebagai bentuk menindak tegas prostitusi. Anies menjanjikan untuk mewujudkan rencananya itu jika memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Ya, ya (ditutup). Saya sampaikan kita sudah kerja susah-susah, narkoba dibiarkan begitu saja. Rusak semuanya. Karena itu, kita serius kemarin,” ujar Anies saat ditemui pewarta pada 14 Januari 2017.
Sementara itu, soal isu reklamasi, Anies-Sandi dengan tegas menyatakan bahwa mereka menolak reklamasi, pada masa kampanye Pilkada DKI 2017. “Mengapa kita menolak reklamasi, karena memberikan dampak buruk kepada nelayan kita dan memberikan dampak kepada pengelolaan lingkungan,” kata Anies saat debat putaran kedua Pilkada DKI 2017 pada 12 April 2017.
Dalam beberapa kesempatan selama masa kampanye itu, Anies sering mengungkapkan niatnya menghentikan reklamasi dan menyelamatkan nelayan di Jakarta Utara. Menurut Anies, jika reklamasi tetap dilanjutkan, lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya.