RAB.com (JAKARTA): Operator layanan kereta api (KA) Bandara Soekarno-Hatta, PT Railink, akan memberlakukan sistem transaksi pembayaran tiket secara elektronik. Nantinya, pengguna jasa tidak lagi memerlukan uang tunai atau pun membeli kartu uang elektronik baru untuk naik KA Bandara itu.
“Kami menggunakan Airport Railway Ticketing System (ARTS), sistem tiket kereta api bandara yang menggunakan sistem online, baik melalui vending machine, internet booking, maupun mobile application,” kata Direktur Operasi dan Teknik PT Railink Porwanto Handry Nugroho melalui keterangan tertulis , Minggu (1/10).
Dia menambahkan ARTS juga didukung dengan sistem pembayaran non tunai, tanpa kartu, dan tanpa operator. Porwanto seperti dikutip Kompas.com menyebutkan, dengan sistem non tunai tersebut, berarti tidak ada lagi pembayaran secara tunai pada semua kanal penjualan tiket KA bandara.
Sedangkan tanpa kartu maksudnya tidak ada kartu khusus lagi yang dikeluarkan untuk transaksi perjalanan KA, sehingga pengguna jasa bisa menggunakan kartu uang elektronik yang sudah lama digunakan secara umum oleh masyarakat. “Setiap penumpang juga bisa menggunakan kartu perbankan yang mereka miliki, berupa kartu debet, kartu kredit, maupun prepaid,” tutur Porwanto.
Adapun bank yang bekerja sama dengan PT Railink untuk pembayaran tiket kereta bandara adalah BCA, Bank Danamon, Bank DKI, Maybank, Bank Permata, dan Bank QNB. Pihaknya juga bekerja sama dengan penyedia jaringan maupun payment gateway seperti TCash dari Telkomsel, Doku, Midtrans, Artajasa, Finnet, dan Kartuku.
Adapun untuk sistem tanpa operator menurut Porwanto, dimaksudkan tidak ada lagi gerai tiket yang dilayani oleh operator. Calon penumpang nantinya dapat membeli tiket melalui vending machine, internet booking, serta mobile application. Semua mekanisme ini akan diberlakukan saat layanan KA Bandara Soekarno-Hatta diresmikan dan beroperasi pada awal tahun 2018 mendatang.
Uji coba November 2017
Rencananya, PT Railink akan melangsungkan uji coba layanan kereta bandara pada bulan November 2017.Sebelumnya VP Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (KAI) Agus Komarudin menjelaskan, progres pengerjaan kereta Bandara Soekarno-Hatta sampai saat ini sudah mencapai 78 persen.
Dengan kondisi itu, PT KAI menargetkan setelah semua pengerjaan infrastruktur dan sarana-prasarana selesai, uji coba bisa dilakukan pada November 2017. “Mudah-mudahan kereta bandara ini bisa mulai uji coba operasi dengan rangkaian kereta yang dibeli oleh PT Railink pada November 2017 dan bisa mulai beroperasi awal tahun 2018,” kata Agus pada akhir Agustus lalu.
Menurut Agus, bagian pengerjaan proyek kereta bandara yang sudah benar-benar rampung 100 persen adalah pembebasan hingga pembayaran lahan kepada warga yang terdampak pembangunan ini. Para pihak terdampak itu adalah para individu maupun pabrik-pabrik di sekitar wilayah Kota Tangerang.
Kini, lanjut Agus, PT KAI masih menggenjot pengerjaan jalur rel, jembatan, pembangunan Stasiun Sudirman Baru, revitalisasi Stasiun Duri dan Stasiun Batu Ceper, hingga poin teknis berupa instalasi jaringan listrik aliran atas, persinyalan, dan jaringan komunikasi.
“Termasuk soal pembangunan double-double track di Stasiun Manggarai yang sedang dikerjakan Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Itu sangat berkaitan erat dengan operasional kereta bandara,” tutur Agus.
Rute yang telah ditetapkan PT KAI Daerah Operasional 1 Jakarta untuk layanan kereta bandara adalah dari Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Tarif yang akan dipatok untuk layanan kereta bandara belum diputuskan. Namun, tarif diperkirakan berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp 150.000.