Melaju di Tol Fungsional Brebes-Batang Jangan Ngebut

tol fungs

RAB.com (JAKARTA):88 comments awaiting moderation Selamat pagi teman2.. sy hanya ingin memberikan informasi bagi teman2 yg akan melakukan perjalanan dr Jkt arah timur.. nanti akan melewati tol yg belum jadi antara Brebes smp Batang kurang lebih 50 km.. jln tol ini belum jd masih beton yg kasar.. pembatas jalan meskipun sdh terpasang tapi masih darurat, saya sarankan teman2 mesti hati2, terutama lihat kondisi ban, isi angin jgn terlalu keras. Pengalaman tadi malam menempuh 50 km ada sekitar 10 mobil yg pecah ban dan nabrak pembatas. Hati2 teman.. safety drive.. (setidaknya Pemerintah telah beritikad baik). #copas dr saudaraku pagi ini.

Demikian sepenggal pesan tentang kondisi jalan di tol fungsional Brebes-Batang selepas Brebes Timur Exit (Brexit) Selasa pagi (20/6) dari seorang rekan di grup WA. Beberapa situs berita juga memaparkan bahwa secara umum kondisi tol fungsional sangat membantu meskipun pengemudi harus berhati-hati saat melewatinya.

Para pemudik yang tengah beristirahat di wilayah tol fungsional Pekalongan-Batang mengatakan waktu tempuh perjalanan lebih singkat dibandingkan tahun 2016. Saat ini perjalanan masih lancar. Jalur tol fungsional menjadi prioritas utama yang dipilih para pemudik untuk menghindari kemacetan di jalur Pantura (pantai utara Jawa).

Mengutip pantauan detikcom di Kabupaten Batang, jalur tol fungsional mulai tampak ramai. Beberapa titik rest area dipadati kendaraan yang beristirahat. Mobil-mobil berpelat nopol Jakarta, Bekasi, Banten, dan Bogor mulai memadati beberapa rest area.

Marji (49), pemudik dari Jakarta menuju ke Surabaya, saat ditemui di rest area Candiareng, Batang, mengungkapkan perjalanannya lebih lancar dan sudah sampai wilayah Kabupaten Batang. Padahal dia memperkirakan baru sampai wilayah Brebes. “Jalur tol ini meski darurat, membantu sekali, motong waktu bisa 3-4 jam. Biasanya tengah hari baru sampai Brebes, kita sudah masuk Batang ini,” kata Marji.

Dilarang ngebut

Jalan tol fungsional Brebes-Batang dibuka pada Senin siang, 19 Juni 2017. Kendaraan yang boleh melintas di tol tak berbayar itu hanya kendaraan pribadi. Namanya tol darurat, permukaan jalan hanya berupa beton lapis pertama yang kasar dan tebalnya 10 sentimeter. Karena itu, kendaraan berat seperti truk dan bus dilarang melintas.

Memasuki tol fungsional itu, mengutip laporan pandangan mata situs tempo.co, pemudik harus melewati gardu tol yang  melayani pembayaran dari Palimanan-Brebes Timur. Saat menjajal tol tersebut pada Selasa, 20 Juni 2017, atau H-5 Lebaran, di pintu tol hanya ada 2-3 mobil yang antri dan tidak semua gardu terpakai. “Belum terlalu ramai, lebih ramai dari kemarin,” kata salah seorang petugas gardu tol tersebut Amin (25).

Setelah membayar, pemudik akan disambut sebuah papan digital bertulisan “Kecepatan Maksimal 40 km/jam”. Artinya, pemudik diminta untuk tidak memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Hal itu sesuai dengan imbauan Kepadla Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono. “Jangan kebut-kebutan di dalam tol fungsional ini,” ujarnya.

Kenapa tidak boleh menggunakan kecepatan tinggi di dalam tol, ungkap Condro, karena jalannya yang sempit (hanya ada dua lajur). Selain itu, kondisi lapisan beton yang belum sempurna sehingga kendaraan akan berjalan tidak stabil jika berkecepatan tinggi.

“Saat melintas di tol tersebut dengan kecepatan 50 kilometer per jam, mobil terasa naik-turun. Jalan seperti bergelombang. Namun tidak sedikit pemudik yang saling menyalip dan menggunakan kecepatan sekitar 70 kilometer per jam. Saat itu, arus lalu lintas di tol itu memang sedang sepi. Jarak kendaraan satu dengan lainnya sekitar 100 meter,” tulis tempo.co.

Sekitar 5 kilometer dari pintu gerbang, pemudik akan menemukan rest area di Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Tempat istirahat itu dilengkapi dengan toilet umum, musala, tempat parkir, pelayanan perbankan, pijat, hingga pelayanan SPBU mini. Selain di Ujungrusi, masih ada 10 rest area yang tersebar setiap 10 kilometer di sepanjang Brebes hingga Gringsing, Batang.

Kepala Cabang Pengelola Jalan Tol Kanci Pejagan Pemalang, Zulmarlian Iskandar, mengatakan jalan tol tersebut mampu menampung 40 ribu kendaraan per hari. Namun, sejak dibuka pada Senin, 19 Juni 2017, baru sekitar 2.500 kendaraan yang masuk ke tol tersebut. “Belum terlalu banyak yang masuk,” tuturnya.

tol fung

Kurang rambu dan berdebu

Salah seorang pemudik, Raka, 25 tahun, menyambut baik dibukanya jalan tol fungsional tersebut. Namun dia menilai masih banyak yang perlu dilengkapi, seperti rambu-rambu dan lampu penerangan. Raka, yang berangkat dari Bogor menuju Semarang, mengaku tidak mengalami kendala kemacetan selama di perjalanan. “Alhamdulillah lancar.”

Namun ada hal lain yang dikeluhkan pemudik yaitu kondisi jalur tol fungsional yang sangat berdebu. Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan jalur tol fungsional sudah disemprot air agar tak berdebu. “Mulai kemarin sampai sekarang terus disemprot, mudah-mudahan nggak hujan.”

Jalan tol itu, lanjut dia, kan pinggirnya tanah dan ada yang sejajar, ada yang beda sedikit. Sebagian besar sejajar, kata Royke, kalau hujan tanahnya pindah ke jalan. “Kalau basah jadi lumpur, kering jadi debu. Setelah ini harus dibersihkan lagi,” kata Royke di auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (20/6).

Kakorlantas menambahkan separuh jalur memang bagus karena clear dan tanpa debu. Dia mencontohkan jalur Pemalang-Brebes yang lebih bagus kondisinya karena itu duluan jadi. “Yang jalur Pemalang arah Batang itu belakangan jadi. Ada debunya, masih ada ketika lima hari yang lalu,” imbuh dia.

Selain itu, Royke mengatakan jembatan darurat di tol fungsional masih kuat dilewati kendaraan golongan I atau nonbus, yaitu sedan, pikap, dan jip. Namun kendaraan besar atau berat tak bisa melalui jembatan darurat tersebut. “Cukup kuat untuk kendaraan golongan I. Nggak boleh lewat (kendaraan besar),” kata Royke.

Kendaraan berat, kata dia, dilarang melintasi jembatan darurat itu sejak Rabu (21/6) hingga Kamis (27/6) besok. “Nggak boleh lewat dari H-4 sampai H+2,” tutur Royke.

Sebelumnya, PT Jasa Marga menyiram air semen pada ruas tol fungsional Batang-Gringsing. Pejabat humas PT Jasa Marga Semarang-Batang Iwan Abriyanto mengatakan wilayah yang ditanganinya total 74,2 km dan untuk fungsional arus mudik Lebaran 2017 sepanjang 36,5 km.

Pada Selasa malam tol fungsional Kaligangsa-Gringsing ditutup karena ada perbaikan. Jalur tol itu akan dibuka kembali pada besok pagi. “Untuk jalur tol fungsional Kaligangsa-Gringsing malam ini mulai pukul 20.00 WIB ditutup karena ada perbaikan jalan,” ucap Kasatlantas Polres Brebes AKP Arfan Sipayung kepada detikcom, Selasa (20/6/2017).

Arfan menyebutkan perbaikan jalan itu dilakukan di jembatan Karangjati dan wilayah tol seksi II atau di Pejambon. Jalur tol itu akan embali dibuka besok, tetapi untuk pukul berapa, akan disampaikan kemudian. “Buka kembali esok harinya, untuk jamnya akan disampaikan pagi hari sesuai perkembangan,” ujar Arfan.