RAB.com (JAKARTA): Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyarankan agar pemudik mengupayakan berangkat lebih dini sebelum puncak arus mudik 23 Juni 2017 agar dapat menikmati libur lebih lama dan kemungkinan mengantri bersama kendaraan lain di pintu tol lebih sedikit..
“Karena itu (23 Juni 2017) merupakan puncak, kalau bisa tanggal 20, 21 Juni. Artiya pasti pulang lebih awal , mudik lebih awal, balik lebih awal. Kan sama aja bisa tujuh hari atau enam hari libur. Pemudik yang akan kembali ke kampung halamannya dalam musim Lebaran 2017 mesti mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,” kata Menhub di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (1/6).
Adapun pada puncak arus balik yang diperkirakan pada 1 Juli 2017, Budi menganjurkan pemudik dari Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk tak hanya terkonsentrasi atau hanya lewat pada satu jalur yakni Cikopo-Palimanan (Cipali), namun juga dapat melewati jalur Pantai Utara dan Jalur Selatan.
“Jangan semata-mata Cipali, karena di sana kami juga akan melakukan manajemen buka tutup. Jadi kalau berlebihan kami akan tutup di situ,” ucap dia.
Ia juga menganjurkan kepada pengendara sepeda motor untuk sedapat mungkin tidak mudik dengan motornya. Karena berdasarkan data statistik dari tahub ke tahun, kecelakaan motor merupakan penyumbang angka kecelakaan tertinggi. Sebagai gantinya, Kementerian Perhubungan telah menyediakan mudik gratis.
“Kami sediakan 208.000 orang mudik gratis, ada 48 ribu untuk mudik motor gratis juga. Kalau enggak bisa ya nabung dikit untuk naik bus,” tuturnya.
Dipastikan aman dan nyaman
Pemerintah memastikan momentum mudik hari raya Idul Fitri 1438 H atau Lebaran 2017 aman dan nyaman bagi para pemudik. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pudji Hartanto, dalam diskusi Persiapan mudik yang aman dan nyaman di Jakarta, Jumat (2/6) mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain untuk mempersiapkan arus mudik dan arus balik yang lebih baik tahun ini.
“Yang penting para pemudik dapat aman, nyaman, selamat sampai di tujuan sehingga kita harus mempersiapkan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah infrastruktur, moda transportasi juga mempersiapkan operator dan pengemudi,” katanya.
Dia menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan untuk semua moda transportasi mulai dari darat, laut, dan udara. Kemenhub juga memberikan pembinaan kepada pengemudi dan operator angkutan guna menghindari risiko kecelakaan saat melaksanakan tugas.
“Kami juga menyediakan fasilitas mudik gratis yang baik melalui kereta api, menggunakan truk untuk mengangkut sepeda motornya, dan menggunakan bus dan menggunakan kapal. Kami tahun ini juga menyediakan mudik gratis menggunakan kapal roll on roll off (RORO) dari Jakarta, Surabaya, dan Semarang,” katanya seperti dikutip Antara.
Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus mudik Lebaran akan terjadi pada H-2 dan H-1 (23-24 Juni 2017). Namun, posko terpadu mulai dibuka H-10 (15 Juni 2017) hingga H+15 (11 Juli 2017).