RAB.com (JAKARTA): Pengguna uang elektronik pada mudik Lebaran 2017 akan diberi diskon tarif sebesar 20 persen untuk tol yang dioperasikan oleh Jasa Marga. “Program diskon ini akan berlaku saat H-3 sampai dua hari pasca-Lebaran,” kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru, di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (12/6).
Jasa Marga juga akan meningkatkan pelayanan transaksi. Salah satunya, lanjutnya, dengan penambahan kapasitas gerbang tol. Gerbang Jalan Tol Cikarang Utama semula dari 13 gardu masuk dan 24 keluar ditambah menjadi 20 gardu masuk dan 30 keluar. Jasa Marga juga akan memfungsikan gardu reversible di Gerbang Jalan Tol Cileunyi dan Manyaran.
“Jika ada antrean panjang, transaksi jemput kendaraan akan diberlakukan,” kata Dwimawan menambahkan untuk pengendalian beban lalu lintas di ruas jalan tol pihaknya akan menempatkan alat ukur kepadatan atau remote traffic microwave sensor (RTMS) di beberapa lokasi. Rekayasa lalu lintas dengan kepolisian juga akan dilakukan jika terjadi kemacetan. “Buka tutup jalan dilakukan pada titik arah Rorotan menuju Cikampek,” ujarnya.
Direktur Operasi II PT Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan untuk layanan mudik Lebaran 2017, Jasa Marga menyiapkan 218 kilometer jalan tol fungsional Jakarta. Enam ruas jalan tol sepanjang 176 kilometer yang diberlakukan secara fungsional merupakan bagian dari jalur Trans-Jawa. Satu ruas jalan tol lain merupakan jalur Trans-Sumatera, yaitu jalan tol Medan Kualanamu-Tebing Tinggi. “Pengguna jalan tol yang menggunakan akses jalan tol fungsional tidak dikenakan tarif,” katanya.
Menurut Subakti, jalan tol yang diberlakukan fungsional pada arus balik Lebaran tahun ini adalah ruas jalan tol Semarang-Batang, Bawen-Salatiga, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono Segmen Ngawi-Madiun, Caruban-Wilangan: Ngawi, Madiun, Caruban, jalan tol Gempol-Pasuruan, serta Medan Kualanamu-Tebing Tinggi.
Selain sebagai peningkatan layanan kepada pengguna jalan tol, kata Subakti, penggunaan jalan tol fungsional merupakan alternatif arus balik yang dapat dipilih pengguna jalan tol selain jalan arteri. Jalan tol fungsional dapat dilalui pada pukul 08.00-17.00 WIB atau sesuai dengan pengaturan dari kepolisian, dengan mempertimbangkan faktor keselamatan perjalanan pengguna jalan tol.
Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada Jumat, 23 Juni 2017 (H-2) dan arus balik akan terjadi pada Jumat, 30 Juni 2017 (H+4). “Bila Lebaran tahun lalu total volume lalin saat arus mudik yang melintas sekitar 1,49 juta kendaraan, pada Lebaran tahun ini diperkirakan akan mencapai 1,57 juta kendaraan atau naik sebesar 5,32 persen melalui GT Cikarang Utama, GT Cibubur Utama, dan GT Cikupa,” ujar Subakti.
RTMS pemantau canggih
Alat canggih untuk memantau arus mudik Lebaran 2017 yang bernama RTMS berfungsi untuk mengendalikan beban ruas lalu lintas pada segmen tertentu. Menurut Dwimawan, dengan berbasis radar jarak jauh, RTMS merupakan sensor canggih untuk mendeteksi dan mengukur lalu-lintas di jalan raya.
“Semua cuaca akurat dan bebas perawatan, yang terbaik, RTMS terkenal dengan keandalan jangka panjang dan bebas kekhawatiran,” katanya dalam siaran pers yang dikutip Tempo, Selasa (13/6), Dwimawan menyebutkan RTMS G4 adalah radar tiang jalan kecil yang dipasang di band microwave.
Bersamaan dengan itu, sensor ini menyediakan informasi per jalur serta informasi volume, hunian, kecepatan, dan klasifikasi di 12 zona deteksi yang ditentukan pengguna. Informasi output diberikan kepada pengendali melalui penutupan kontak dan sistem komputasi lain oleh port serial, port komunikasi IP, atau modem radio opsional. RTMS tunggal dapat mengganti beberapa detektor loop induktif dan pengontrol petugas.
RTMS G4 menggabungkan radar beresolusi tinggi dan berbagai pilihan komunikasi, termasuk solusi nirkabel dalam satu kandang tunggal. Stasiun deteksi kabinet yang ramping ini mudah diintegrasikan dalam sistem apa pun, apakah kontrol sinyal perkotaan atau manajemen lalu lintas jalan raya.
Ada delapan aplikasi yang diterapkan dalam RTMS G4, yakni aplikasi deteksi blok tengah untuk persimpangan (sistem, deteksi dini), sistem manajemen lalu lintas dan deteksi kecelakaan lalu lintas, informasi perjalanan dan waktu tempuh, ramp metering, antrean deteksi, sistem keamanan zona kerja, stasiun penghitung lalu lintas tetap dan mobile, serta penggantian loop.