RAB.com (JAKARTA): Perbaikan dan perawatan jalan di jalur pantai utara (Pantura) Jawa Tengah terus dikebut mendekati musim arus mudik lebaran 2017. Pebaikan dilakukan di sejumlah titik di sepanjang jalur Tegal hingga Brebes. Sementara pemudik diingatkan untuk mewaspadai empat pasar tumpah di kawasan Brebes meskipun aparat berwenang sudah mengatur agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Berbagai perbaikan ini untuk kelancaran arus mudik nanti,” kata Konsultan Supervisi dari Perencanaan dan Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Pemalang-Brebes, Agustiar, Selasa (6/6). Perbaikan meliputi penambalan jalan berlubang dan peningkatan jalan. Selasa siang, seperti dilaporkan Tempo, perbaikan dilakukan di ruas Kaligangsa di perbatasan Tegal-Brebes. Sejumlah pekerja membongkar jalan yang bergelombang dan berlubang, lalu jalan ditambal.
Perbaikan sempat membuat arus lalu lintas di ruas tersebut tersendat, lantaran perbaikan hampir memakan setengah badan jalan. “Kalau di sini paling pekerjaan pitching (penambalan) saja,” kata dia. Seperti diketahui, jalur Pantura barat Jawa Tengah ini merupakan pintu masuk para pemudik dari Jakarta ke Jawa Tengah. Jalur ini menjadi jalur favorit karena jalannya yang luas dan strategis.
Saat arus mudik nanti, seperti pengalaman tahun 2016, Jalur Pantura diperkirakan akan dijejali kendaraan yang didominasi sepeda motor. Apalagi, semua truk dan bus akan dialihkan ke Jalur Pantura. Kendaraan bertonase berat itu dilarang lewat tol Brebes-Batang karena konstruksi jalan tol yang masih ringkih. Karena itu perbaikan di jalur ini sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran arus mudik.
Sementara itu PPK Jalan Bina Marga Wilayah Tegal-Brebes, Aditya Viko, mengatakan pihaknya sedang melakukan perbaikan di ruas depan obyek wisata Purwahamba Indah, yang terletak di Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal. Perbaikan dilakukan di sisi utara dan selatan sepanjang dua kilometer.
Viko mengatakan perbaikan dan perawatan jalan di wilayah Pantura barat Jawa Tengah, menjelang arus mudik tahun ini cenderung lebih ringan dibanding tahun lalu. Menurut dia, pada 2016, penambalan jalan dalam satu hari bisa sampai 500-600 lubang. Namun, saat ini penambalan sekitar 5-10 lubang per hari.
Kendati begitu, perbaikan dan perawatan akan terus dihingga 10 hari menjelang lebaran. “Kalau sampai H-10 masih ada yang rusak dan volume kendaraan belum terlalu padat, perbaiki akan tetap dilakukan,” kata dia.
Waspadai empat pasar
Sementara itu empat pasar tumpah yang menempati badan jalan di beberapa titik di wilayah Brebes, Jawa Tengah, disebut berpotensi menimbulkan kemacetan, khususnya saat arus mudik Lebaran 2017. “Potensinya ada empat (pasar), Pasar Induk, Bulakamba, Losari dan Linggapura,” ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Brebes, AKP Arfan Zulkan Sipayung, Selasa (6/6)
Namun. lanjut Arfan, polisi dan instansi terkait optimis itu tidak menjadi hambatan karena di sana sekarang sudah ada piket dari gabungan polisi, satpol, dan Dinas Perhubungan. “Penertiban dini terhadap pedagang di pasar tumpah ini lebih efektif agar mereka bisa adaptasi dalam mencari pembeli. Sehingga jika ada pemindahan, mereka tidak kaget karena kehilangan pembeli.” kata Arfan.
Pasar-pasar di sepanjang pantura ini menjadi pusat aktivitas pedagang karena lokasinya cukup strategis. Bahkan pedagang datang dari luar kota, seperti Pemalang, Pekalongan, dan Cirebon. Di Pasar Bulakamba, hampir setiap hari ratusan pedagang tumpah ruah hingga ke pinggiran jalan Pantura. Selain disesaki pedagang, badan jalan yang memiliki lebar 8 meter ini juga dipenuhi becak yang parkir menunggu penumpang. Kondisi ini makin semrawut dengan banyaknya orang yang berlalu lalang menyeberang jalan.
Mengantisipasi kemacetan akibat pasar tumpah, jajaran kepolisian telah melakukan langkah-langkah dengan memasang pembatas atau barrier dari beton. Kapolsek Bulakamba, AKP Harti menjelaskan pembatas ini sebagai penghalang agar pedagang tidak menjajakan dagangannya melebih batas barrier. Selain itu, setiap hari petugas dari Polsek Bulakamba selalu patroli memantau pasar tersebut.
“Sesuai instruksi Kapolres Brebes, pasar Bulakamba harus ditertibkan lebih awal. Supaya pedagang bisa lebih mapan dulu sebelum datangnya arus mudik. Cara penertibannya dengan memberi pembatas beton. Namun mereka banyak yang ngeyel karena katanya berdagang di dalam kurang laku,” ujar Harti menambahkan Upaya paksa akan dilakukan dengan memasukkan pedagang ke dalam pasar pada saat arus mudik nanti agar tidak mengganggu lalu lintas.