RAB.com (JAKARTA): Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba. Tak salahnya Anda mempersiapkan tubuh sebelum menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.
Selama Ramadhan tubuh dipaksa beradaptasi: harus jeda lebih dari 12 jam dari biasanya Anda menghidrasi tubuh dengan minum air kapan pun saat merasa haus, ngemil di sela waktu kerja, atau mengisi perut saat jam makan siang. Singkatnya saat beribadah puasa, kebiasaan tersebut harus diubah.
Agar tidak kaget, berikut sembilan cara yang bisa Anda lakukan untuk melatih tubuh sebelum ibadah puasa Ramadhan dimulai:
1. Makan dalam jumlah sedang
Mulailah makan dengan jumlah sedang. Jangan terlalu sering jajan karena perilaku ini hanya akan menambah nafsu makan. Bila tak dikontrol pada akhirnya Anda akan lebih sulit untuk berpuasa.
2. Sarapan lebih awal
Selama masa puasa Anda perlu bangun lebih awal untuk melakukan sahur–sebelum waktu subuh tiba. Penting untuk tidak melewatkannya. Sejak saat ini, cobalah sarapan lebih awal untuk membantu tubuh beradaptasi menerima asupan makanan di awal waktu.
3. Kurangi ngemil
Pastikan diri Anda makan di tiga jam utama, yakni pagi, siang dan, malam dan coba perlahan hindari kebiasaan ngemil. Saat bulan Ramadhan, Anda hanya diperbolehkan ngemil setelah maghrib sampai imsak atau sebelum subuh.
4. Kurangi minum kopi
Anda pecinta kopi dan tak ingin mengalami sakit kepala di awal Ramadhan: mulailah kurangi asupan kopi harian mulai saat ini.
5. Kurangi merokok
Perokok yang memulai puasanya tanpa persiapan akan mengalami sejumlah gejala, seperti sensitif, marah, tak sabar dan sulit berkonsentrasi. Untuk menguranginya, kurangilah rokok perlahan-lahan terutama di siang hari.
6. Lakukan puasa sunah
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk menyiapkan diri menjelang puasa Ramadhan adalah berlatih puasa sunah. Cobalah puasa Senin-Kamis untuk membantu tubuh beradaptasi.
7. Tidur teratur
Jika Anda biasanya tidur terlambat dan bangun terlalu siang, ubahlah kebiasaan ini. Sebab selama Ramadhan, Anda perlu bangun lebih awal untuk sahur. Sebagai alternatif, coba manfaatkan waktu untuk tidur siang selama beberapa menit.
8. Persiapkan menu sahur dan buka puasa
Mempersiapkan menu sahur dan buka puasa sebelum Ramadhan tiba akan memudahkan, terutama di minggu awal Ramadhan. Coba buatlah daftar menu setiap minggunya, termasuk bahan-bahan makanan yang diperlukan.
9. Jika perlu, konsultasilah ke dokter
Khususnya penderita penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi, saran dokter seberapa aman kondisi Anda melakukan puasa sangat membantu.
Yang terjadi saat puasa
Pada awal menjalani ibadah puasa Ramadhan, biasanya tubuh akan diserang rasa lapar yang intens hingga terasa lemas. Kondisi ini normal dan biasanya dialami pada hari pertama dan kedua.
Seminggu selama puasa Ramadhan tubuh akan menggunakan cadangan lemak sebagai energi sehingga sistem kekebalan tubuh meningkat. Memasuki minggu kedua, detoksifikasi alami tubuh berjalan dengan efisien.
Pada minggu ketiga dan keempat, tubuh telah mampu beradaptasi dengan keadaan berpuasa. Hasil detoksifikasi membuat tubuh memperbarui jaringan yang rusak.
Namun, untuk memudahkan proses tersebut, ahli gizi dari Slim Gourmet Catering, Desy Nur Arista, menyarankan untuk melakukan persiapan 1-2 minggu sebelumny, di antaranya dengan menambah sedikit porsi makan agar tubuh terbiasa makan lebih banyak. “Selain itu, tingkatkan durasi tidak makan dan minum sambil mengurangi camilan,” ujarnya.
Buat yang jarang mengkonsumsi makanan sehat, perbanyak variasi buah dan sayur beberapa hari menjelang puasa. “Usahakan juga diri tetap sibuk agar pikiran tidak melulu tertuju pada makanan,” tambah Desy.
Desy juga memberikan beberapa tip menjalani puasa terutama untuk memenuhi kebutuhan air. Minimum 2 liter air atau delapan gelas sehari tetap wajih diminum. “Bisa dibagi dua gelas ketika sahur, dua gelas ketika berbuka puasa, dan empat gelas sisanya dikonsumsi hingga menjelang tidur,” jelasnya.
Minuman teh dan kopi boleh dikonsumsi selama puasa. Hanya saja dianjurkan diminum ketika berbuka puasa agar cairan tubuh tidak terbuang akibat teh dan kopi yang bersifat diuretik atau memicu produksi air seni.