Simpang Susun Semanggi Siap Beroperasi di HUT RI ke-72

sss

RAB.com (JAKARTA): Pembangunan kostruksi simpang susun Semanggi rampung dengan pemasangan ruas box girder terakhir yang menyempurnakan bentuk lingkaran bentangannya yang mengangkangi Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sudirman. Lingkaran itu akan menjadi ikon baru yang merupakan bagian keindahan kota dan menjadi media penayangan video mapping memanjang di bibir jembatan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proses pemasangan konstruksi box girder terakhir Jembatan Simpang Susun Semanggi. “Pembangunan (konstruksi) utama sudah selesai malam ini, kemudian baru pernak-perniknya,” ujar Basuki saat ditemui di Jembatan Semanggi pada Selasa malam (25/4).

Basuki dan Budi menaiki tangga dan masuk ke mesin pengangkat box girder sekitar pukul 23.00 WIB. Mereka melihat prosesi pemasangan beton berangka baja yang akan disambungkan sebagai bagian bentangan yang mengangkangi Jalan Gatot Subroto. Beton besar bergerak perlahan naik menyempurnakan lingkaran simpang susun.

“Saya ke sini bersama Pak Budi untuk mengapresiasi PT Wijaya Karya (Wika). Dia membuktikan kerja lebih cepat dengan kualitas lebih baik,” kata Basuki. “Kami mengapresiasi cara pembangunan jembatan ini yang sama sekali tidak mengganggu lalu lintas di Semanggi dan tidak merusak keindahan Semanggi,” ucap Budi menimpali.

Wika mengerjakan proyek senilai Rp 360 miliar itu sejak April 2016. Pembangunan itu akan rampung pada Juli 2017, sehingga resmi dioperasikan pada 17 Agustus 2017. Prosesi peresmian bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72.

Namun sebelum itu, pihaknya akan mengirimkan tim komite keamanan untuk menilai kelayakan jembatan. Menurut Basuki, penilai keamanan sangat dibutuhkan untuk keselamatan dan perlindungan konsumen. Basuki ingin memastikan bahwa jembatan itu layak digunakan.

Setelah prosesi pemeriksaan rampung dan penilaian dikeluarkan, pihaknya akan memberikan sertifikasi pengoperasian jembatan. “Saat ini komite keamanan tengah menilai segala sisi jembatan. Mulai dari kualitas beton, konstruksinya, penerangan, dan pernak-pernik lainnya.”

Budi memuji kemampuan Wika merampungkan pembangunan jembatan Semanggi lebih singkat daripada target. Menurut dia, proses pembangunan sama sekali tak terasa karena tak menimbulkan kemacetan. “Ini perlu diapresiasi,” ucap dia menambahkan Simpang Susun Semanggi diperkirakan mengurangi kemacetan Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Sudirman dan Jalan Gatot Subroto, hingga 30 persen dari hari biasanya.

Bagian keindahan kota

Budi memuji arsitektur dan kemajuan dunia konstruksi di Indonesia. Menurut Budi, metode pembangunan Semanggi harus diapresiasi dan menjadi contoh kemajuan dunia konstruksi di Indonesia. Alasannya, pembangunan jembatan lingkar Semanggi menggunakan metode sistem prestige erection segmen box girder. “Metode ini pertama kalinya digunakan di Indonesia,” ujar Budi.

Arsitek jembatan Semanggi, Achmad Noerzaman mengatakan proyek tersebut dikerjakan oleh PT Wika dan sejumlah perusahaan menggunakan uang milik PT Mitra Panca Persada. Perusahaan itu diwajibkan membayar denda karena mengubah koefisien lantai bangunan yang sudah ditetapkan Pemprov DKI Jakarta. “Total anggarannya Rp 360 miliar dengan sepanjang 1,8 kilometer,” ujar Noerzaman.

Pembangunan jembatan itu menggunakan sistem erection segmen box girder. Di mana box girder membentang sepanjang 80 meter tanpa kolom, sehingga beton-beton besar dapat tersusun melingkar dan mengangkangi Jalan Gatot Subroto. Setiap bentangan balok dihubungkan oleh baja dan menggunakan mesin khusus tanpa membutuhkan penyangga di bawahnya. Hal ini memungkinkan beton tersambung tanpa menimbulkan kemacetan.

Dua ruas jalan itu dibangun dari arah Grogol, Jakarta Barat, menuju Blok-M di Jakarta Selatan dan dari arah Cawang, Jakarta Timur, menuju Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Jalan layang yang berbentuk lingkaran itu kelak mengurai kemacetan di kolong Jalan Gatot Soebroto. Saat ini sedang dalam proses finishing.

Noerzaman menambahkan nantinya Jembatan Simpang Susun Semanggi bakal memiliki pencahayaan khusus berpola yang dapat mempercantik kota Jakarta saat malam hari. “Ini menjadi bagian keindahan kota, makanya lighting-nya perlu dirancang,” ujar Noerzaman di lokasi dan waktu yang sama. Noerzaman menjelaskan nantinya pencahayaan jembatan itu akan menggunakan lampu jenis LED (Light Emitting Diode).

Lampu akan terpasang membentang melingkari jembatan. PT Wijaya Karya (WIKA) selaku kontraktor pengembang juga bakal menyiapkan video mapping memanjang di bibir jembatan. Menurut Noerzaman, video mapping akan berisi konten-konten tertentu tentang Jakarta. Noerzaman mencontohkan, saat hari-hari besar atau perayaan hari kemerdekaan, video itu akan menayangkan tema perjuangan.

“Saat peringatan hari-hari tertentu kami buatkan video mapping,” ujar Noerzaman. Intinya, lanjut dia, video mapping bisa diatur sesuai dengan momen-momen tertentu. Bina Marga nantinya diberi tugas untuk mengelola dan merawat jembatan, termasuk mengelola video mapping serta pencahayaan. “Biaya pengelolaan akan ditanggung oleh Pemerintah DKI Jakarta,” kata Noerzaman.