Susu Sapi Bisa Menunda Menopause, tapi …

dairy

RAB.com (JAKARTA): Konsumsi susu sapi dan produk olahannya dapat menunda menopause tapi disertai meningkatnya risiko kemunculan kanker. Demikian hasil penelitian melibatkan 46.000 perempuan di Amerika Serikat yang dipublikasikan di Journal of Nutrition beberapa waktu lalu.

“Susu sapi bisa memperlambat menopause. Namun satu pengaruh lain dari konsumsi susu ini disertai meningkatnya risiko munculnya kanker,” demikian disebut dalam laporan di jurnal tersebut terkait penelitian tim dari Universitas Harvard dan Rumah Sakit Perempuan Brigham.

Selama 20 tahun tim ini melihat kondisi kesehatan dan sejarah menopause dari awalnya 121.700 perempuan menikah berusia 30-55 tahun. Hasil analisis 46.000 data perempuan yang bisa dipakai, mereka yang mengonsumsi susu dan produk olahannya mengalami penundaan menopause alami rata-rata selama 3 bulan (pada umur 51,8 tahun) daripada mereka yang sama sekali tidak mengonsumsi susu dan olahannya (umur 51,5 tahun).

dai-meno

Semakin banyak susu dan olahan yang dikonsumsi, semakin tertunda menopause-nya. Masalahnya, ungkap laporan itu, penelitian-penelitian terdahulu menyebutkan bahwa setiap satu tahun tertundanya menopause, maka risiko untuk mengidap kanker payudara meningkat hingga 2,5 persen. Penundaan menopause juga disebut berpengaruh terhadap meningkatnya risiko terkena kanker endometrium.

Penelitian ini membuktikan bahwa susu sapi mengandung sejumlah metabolit atau molekul hasil metabolisme yang bisa meningkatkan jumlah hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita. Tingkat kandungan yang tinggi dari kedua hormon tersebut dapat menyebabkan penundaan menopause.

“Susu skim yang juga dikenal sebagai susu rendah lemak mengandung lebih banyak metabolit atau hormon dan zat pemacu pertumbuhan. Namun ada juga penelitian yang menyebut bahwa meminum susu sapi biasa tidak akan mengalami penundaan menopause.”

Apakah ini berarti konsumsi susu skim harus dihentikan sama sekali? Para peneliti menjawab bahwa itu tidak perlu masih sedikit penelitian yang mengukur keterkaitan langsung antara mengkonsumsi susu dan risiko kanker. Adanya penundaan menopause yang ditimbulkan susu dan bisa memicu kanker belum konklusif. Namun, peneliti menyarankan bagi para pecinta susu dan produk olahannya untuk mulai mengurangi konsumsi.

Susu sapi memiliki banyak manfaat, contohnya sebagai sumber kalsium serta protein. Susu juga menjadi pilihan banyak orang sebagai menu sarapan karena efeknya yang mengenyangkan, sehingga dapat membantu mengurangi konsumsi makan siang.

dair