11 Faktor Pemicu Kanker Serviks

kank1

RAB.com (JAKARTA): Sejumlah kondisi bisa memicu kanker serviks (leher rahim) yang mengakibatkan kematian. Salah satunya seperti yang dialami selebritas Julia Perez yang terdeteksi pertama kali menderita kanker serviks pada 2014 dan berakhir hidupnya pekan lalu. Siapa saja perempuan yang berisiko mengidap kanker serviks?

Berikut sejumlah faktor risiko pemicu kanker serviks seperti dikutip dari rilis hellosehat.

Pertama, faktor risiko utama

1. HPV (Human Papilloma Virus)
Ini adalah faktor risiko terpenting yang memunculkan kanker serviks. Meskipun HPV menyebabkan kanker, memiliki HPV tidak berarti Anda akan terserang kanker. Kebanyakan perempuan yang memiliki HPV, virus atau sel-sel abnormalnya, HPV-nya akan ditekan seminimal mungkin lewat pengobatan.

Infeksi HPV adalah hal yang umum, dan pada kebanyakan orang, tubuh dapat membersihkan infeksi ini dengan sendirinya. Namun terkadang infeksi tidak menghilang dan menjadi kronis. Infeksi kronis, terutama ketika disebabkan oleh jenis HPV berisiko tinggi tertentu, pada akhirnya dapat menyebabkan kanker tertentu, seperti kanker serviks.

Bentuk HPV biasanya berupa infeksi kulit, menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit dari satu orang yang memiliki virus ke orang lainnya. HPV juga menyebar melalui hubungan seksual, termasuk seks vagina, anal, dan bahkan oral. Jenis-jens HPV yang berbeda menimbulkan kutil di bagian-bagian tubuh yang berbeda. Sebagian menimbulkan kutil pada tangan dan kaki, yang lain cenderung menimbulkan kutil pada bibir atau lidah.

Beberapa jenis HPV dapat menimbulkan kutil pada atau di sekitar organ kelamin dan daerah anal wanita dan pria. Ini dianggap jenis HPV risiko ringan karena jarang berkaitan dengan kanker, misalnya, kanker serviks, vulva, dan vagina pada perempuan. Kalangan medis meyakini bahwa wanita harus terinfeksi HPV dulu untuk dapat terkena kanker serviks. Meskipun ini dapat berarti infeksi jenis HPV yang berisiko tinggi, sekitar 60 persen dari semua kanker serviks disebabkan oleh HPV 16 dan HPV 18.

2. Infeksi chlamydia
Chlamydia adalah jenis bakteri umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi yang tersebar melalui hubungan seksual. Infeksi chlamydia dapat menyebabkan peradangan panggul, dan kemudian ketidaksuburan. Ini bisa dilihat dengan risiko kanker serviks lebih tinggi pada perempuan yang hasil tes darahnya positif dengan infeksi chlamydia di masa lalu atau saat ini (dibandingkan dengan wanita yang memiliki hasil tes normal).

Susahnya tidak ada gejala khusus pada perempuan yang terinfeksi oleh jenis bakteri ini, bahkan mungkin sama sekali tidak tahu bahwa mereka terinfeksi sampai mereka dites untuk mengetahui keberadaan chlamydia selama pemeriksaan panggul.

Kedua, faktor risiko dari gaya hidup

3. Riwayat seksual
Banyak jenis kegiatan seksual yang berkaitan dengan kanker serviks dan infeksi HPV. Misalnya berhubungan seksual sebelum usia 18 tahun, berhubungan seksual dengan banyak pasangan, dan berhubungan seksual dengan seseorang yang pernah memiliki banyak pasangan.

4. Merokok
Terkait rokok, khususnya perempuan perokok aktif terpapar banyak bahan kimia penyebab kanker yang memengaruhi organ tubuh selain paru-paru. Molekul berbahaya dari asap rokok ini diserap lewat paru-paru dan dibawa melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh. Perempuan perokok dua kali lebih berisiko terkena kanker serviks daripada wanita bukan perokok. Para ilmuwan percaya bahwa zat-zat ini dapat merusak DNA (deoxyribonucleic acid) sel-sel serviks dan berkontribusi terhadap pertumbuhan kanker serviks.

5. Penggunaan pil KB (Keluarga Berencana)
Wanita yang pernah menggunakan obat kontrasepsi oral seperti pil KB selama lebih dari lima tahun mengalami peningkatan risiko munculnya kanker serviks. Namun risiko ini kembali normal dalam beberapa tahun setelah berhenti menggunakan pil KB.

6. Diet
Orang-orang yang makanannya sering tidak mencakup buah-buahan dan sayuran akan lebih berisiko menderita kanker serviks.

Ketiga, faktor risiko dari genetika

7. Riwayat keluarga
Perempuan yang memiliki saudara perempuan atau ibu yang pernah terkena kanker serviks dua atau tiga kali lebih berisiko mengidap kanker serviks.

Keempat, faktor risiko dari  kondisi lainnya 

8. Kelebihan berat badan
Perempuan yang kelebihan berat badan (overweight) lebih berisiko untuk terkena adenokarsinoma serviks.

9. Kehamilan di usia dini
Perempuan yang telah menjalani tiga kehamilan penuh atau lebih, atau yang mengalami kehamilan penuh pertamanya sebelum usia 17 tahun, dua kali lebih berisiko menderita kanker serviks.

10. Imunosupresi
Pada kebanyakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, virus HPV akan hancur dengan sendirinya dalam 12-18 bulan. Namun bagi orang dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau gangguan yang menekan kekebalan tubuh lainnya atau yang menggunakan obat-obatan yang membatasi sistem kekebalan tubuh berisiko tinggi terkena kanker serviks.

11. Diethylstilbestrol (DES)
Perempuan yang ibunya pernah menggunakan DES, suatu obat yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran dari tahun 1940 sampai 1971, mengalami peningkatan risiko terkena kanker serviks.