RAB.com (JAKARTA): Fosil manusia purba modern (Homo sapiens) berumur 300.000 tahun, tertua yang pernah ditemukan saat ini sukses diungkap tim ilmuwan. Umur ini 100.000 tahun lebih tua ketimbang fosil H. sapiens sebelumnya yang pernah ditemukan dan menjadikannya fosil manusia purba modern tertua.
Tim peneliti menemukannya pertama kali pada 2004 di Situs Jebel Irhoud, Maroko. Pada penggalian kala itu mereka menemukan tengkorak, tulang tungkai, dan gigi. Fosil ini berasal dari tiga orang dewasa, satu remaja, dan satu anak-anak berumur sekitar delapan tahun.
“Tengkorak ini mirip dengan kita, hanya tempat otaknya berbentuk memanjang. Itu menunjukkan evolusi awal dari tempurung otak yang ada saat ini,” tulis para ilmuwan dalam artikel berjudul New fossils from Jebel Irhoud, Morocco and the pan-African origin of Homo sapiens di jurnal Nature edisi 7 Juni 2017.
Keunikan manusia Maroko ini adalah memiliki bentuk otak memanjang, berbeda dengan otak yang dimiliki manusia masa kini. Ahli paleoantropologi dari Max Planck Institute, Phillip Gunz, anggota tim, menyatakan bentuk wajah seperti itu sudah ada sejak lama di H. sapiens. Dia menduga evolusi belakangan terjadi pada bentuk otak dan fungsinya .
Munculkan teori baru
Sebelumnya, para arkeolog berpikir bahwa spesies H. sapiens tertua berasal dari Situs Omo Kibish di Ethiopia. Fosil yang pernah ditemukan di sana berumur 195.000 tahun. Temuan ini membuat para ilmuwan berpikir bahwa manusia purba modern kemungkinan berasal dari Afrika timur.
Namun, data terbaru dari situs Jebel Irhoud jelas mematahkan teori tersebut. “H. sapiens menyebar ke seluruh benua Afrika,” kata ahli paleontologi dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, Jean-Jacques Hublin, yang juga anggota tim peneliti, seperti dikutip dari situs berita Science Alert.
Fosil manusia purba Maroko ini ditemukan dari satu lapisan tanah dengan tulang hewan, seperti kijang dan zebra. Juga, dengan perkakas baru yang berbentuk mata tombak dan pisau, serta sisa-sisa pembakaran kayu. Dari sisa-sisa bahan organik itulah umur fosil dapat diketahui.
Spesies H. sapiens merupakan satu-satunya jenis manusia yang tersisa. Sekitar 300.000 tahun lalu, mereka mungkin berbagi tempat hidup dengan saudara yang ada di daratan Eurasia, Homo neanderthalensis, dan manusia Denisova, subspesies H. sapiens. Ilmuwan menduga H. sapiens pertama kali muncul tak lebih dari 650.000 tahun lalu.
Saat itu garis evolusi terbagi menjadi dua: H. sapiens dan H. neanderthalensis. Yang jelas temuan ini masih menyisakan misteri. Sebab, kalau dilihat karakteristik semua fosil manusia purba yang pernah ditemukan, masing-masing memiliki fitur yang sama antara manusia purba modern dan manusia Neanderthal.
Belum ada bukti fosil yang kuat apakah keduanya pernah bertemu dan kawin-mawin, yang akhirnya mencampur baur ciri populasi pada masing-masing spesies. Atau berbagai perubahan dan fitur yang mirip tersebut merupakan hasil evolusi panjang pada manusia pertama yang menjadi penghuni bumi.