Gaya Hidup Picu Kanker, Lawan dengan CERDIK

Terbanyak kanker payudara pada wanita dan kanker usus besar pada pria.
Terbanyak kanker payudara pada wanita dan kanker usus besar pada pria.

RAB.com (JAKARTA): Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat rajin melakukan deteksi dini terhadap kanker sebagai upaya menaikkan tingkat kesembuhan penyakit tersebut di Indonesia. Tren penyakit kanker di Indonesia saat ini cenderung meningkat dengan jumlah terbanyak kanker payudara pada wanita dan kanker usus besar pada pria.

“Perlu deteksi dini karena gaya hidup modern saat ini sangat berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah pasien kanker,” kata Kepala Sub-Direktorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Niken Wastu Palupi di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta, Sabtu (22/7), dikutip Antara.

Selain disebabkan gaya hidup modern yang tidak sehat, lanjutnya, peningkatan juga dipicu minimnya jumlah tenaga kesehatan yang menangani tata laksana kanker. “Selain itu juga maraknya iklan-iklan pengobatan alternatif sehingga minimnya fasilitas untuk diagnosis dan tata laksana kanker,” ujarnya  dalam seminar sosialisasi dan edukasi Mari bersama kalahkan kanker dengan CERDIK.

CERDIK, kata dia, merupakan singkatan dari cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet dengan gizi seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres. “Penyakit kanker yang ditemukan pada stadium dini berkesempatan mendapat usia harapan hidup yang lebih tinggi. Karena itu, saat terdeteksi, segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) pada 2013, dia menyebutkan prevalensi kanker tertinggi terdapat di Yogyakarta, yaitu 4,1 persen, diikuti Jawa Tengah 2,1 persen serta Bengkulu dan DKI Jakarta masing-masing 1,9 persen. “Berdasarkan estimasi, Jawa Tengah adalah provinsi dengan penderita kanker terbanyak  68.638 jiwa dan Jawa Timur 61.230 jiwa.”

Ketua Cancer Information and Support Cancer (CISC) Aryanthi Baramuli Putri menuturkan tindakan melawan kanker yang diambil individu, organisasi, ataupun pemerintah dapat mengurangi beban dan angka kematian kanker hingga 25 persen pada 2025. “Saya mengajak pemerintah dan semua lapisan masyarakat bersama-sama melawan kanker sesuai dengan peran dan kapasitasnya.”

8,2 juta kematian 

Berdasarkan data dari Kemenkes RI, prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia pada 2013 sebesar 1,4 persen, atau diperkirakan sekitar 347.792 jiwa. Jenis kanker terbanyak di Indonesia adalah kanker payudara pada wanita, sedangkan pada pria adalah kanker usus besar.

Selain diabetes dan penyakit jantung, kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak diidap penduduk dunia. Menurut data GLOBOCAN 2012, diperkirakan ada 14,1 juta kasus kanker baru yang muncul dan 8,2 juta kematian akibat kanker. Grafik penderita kanker terus meningkat setiap tahunnya dan diprediksi mencapai 23,6 juta kasus baru per tahun pada 2030.

Kanker tak hanya menggerogoti tubuh dan kantong penderitanya melainkan juga berdampak pada ekonomi negara. Data dari Kemenkes menunjukkan pengeluaran negara untuk kanker adalah kedua tertinggi setelah pengeluaran untuk hemodialisis. Pengeluaran negara untuk kanker pada tahun 2012 mencapai Rp 144,7 miliar.

Informasi seputar kanker yang kurang bisa dipertanggungjawabkan yang berkembang di masyarakat jadi salah satu kendala penanggulangan kanker di Indonesia. Alih-alih berdampak positif, informasi keliru tentang kanker itu justru menyesatkan masyarakat. Tak heran banyak penderita kanker terlambat mendapat penanganan medis karena sebelumnya lebih memilih melakukan terapi alternatif.

Upaya penting yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kanker di Indonesia adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Sekitar 43 persen dari keseluruhan kasus kanker bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Sedangkan 30 persen lainnya bisa disembuhkan bila ditemukan dan diobati sedini mungkin.

Menerapkan CERDIK (Cek rutin kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres) dalam keseharian diharapkan bisa dijadikan langkah untuk mencegah diri terkena kanker.