Jaga Kesehatan Anak dengan Aktivitas Fisik dan Cuci Tangan

xxx
Penyakit akibat bakteri pada anak semakin lama waktu penyembuhannya.

RAB.com (JAKARTA): Anak harus dibiasakan melakukan aktivitas fisik dan mencuci tangan dengan benar agar tubuhnya lebih sehat dan kebal terhadap penyakit. Terlebih saat kuman penyebab penyakit yang menyerang tubuh telah bermutasi menjadi lebih kuat akibat perilaku manusia yang keliru dalam penggunaan obat antibiotik.

“Agar tidak mudah sakit para orang tua harus membiasakan anaknya melakukan aktivitas fisik. Hal ini bisa dimulai dengan langkah sederhana seperti membiarkan anak membawa tasnya sendiri atau membiarkan anak-anak naik turun tangga secara mandiri,” kata dokter spesialis anak Ariani Dewi Widodo seperti dikutip situs bisnis.com kemarin (13/4).

Menurutnya, saat ini banyak orang tua yang berlebihan dalam membantu anaknya sehingga kurang melakukan aktivitas fisik. Selain itu, orang tua juga harus membiasakan buah hatinya untuk hidup sehat sejak dini. Selain aktivitas fisik, anak juga membutuhkan istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan bergizi, serta yang tak kalah penting menjaga kebersihan seperti membiasakan cuci tangan.

Ariani menuturkan, kebiasaan mencuci tangan sangat penting karena saat ini kuman penyebab penyakit telah berevolusi semakin kuat. “Kuman sukses beradaptasi dengan lingkungan dan hal ini didukung oleh perilaku keliru manusia dalam menggunakan obat-obatan terutama antibiotik.”

Jumlah populasi dan migrasi manusia yang tinggi juga menjadi penyebab kuman kian bertransformasi. Apalagi, gaya hidup modern saat ini membuat masyarakat kurang beraktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tidak sehat. Evolusi kuman ini dapat terlihat dari banyaknya penyakit yang semakin sulit dan memakan waktu lama untuk disembuhkan.

“Pada kasus penyakit batuk pilek, misalnya, saat ini rata-rata penyembuhannya pada anak bisa membutuhkan waktu 5-7 hari. Kebiasaan mencuci tangan bisa mencegah kuman menyerang tubuh,” kata Ariani menambahkan bahwa sebenarnya kesadaran para orang tua terhadap kebersihan dan kesehatan anak cukup tinggi tapi masih harus terus diingatkan.

Cara cuci tangan yang benar

Dalam soal kesadaran ini bisa dicontohkan ritual sebelum makan biasanya didahului dengan mencuci tangan. Namun masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana cara mencuci tangan yang benar agar tangan kembali higienis. Arti mencuci tangan, kata tim dokter dari Rumah Sakit Permata Pamulang, yakni mencuci tangan sampai bersih dengan menggosok dan membilasnya menggunakan air mengalir.

“Tujuan mencuci tangan ialah agar tangan bersih dari kotoran dan menghindari masuknya kuman. Kapan cuci tangan itu diperlukan? Sebelum dan sesudah makan, sebelum tidur, setelah bermain, setelah buang air besar, dan juga setelah melakukan interaksi dengan benda apa saja,” kata satu anggota tim, dokter Anis, di SDN 20 Pejaten Timur, pertengahan Oktober 2016.

Penyampaian materi edukasi menarik yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari ini didukung operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah barat DKI Jakarta, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang jatuh setiap 15 Oktober dengan mengajarkan kepada sekitar 150 pelajar dari Sekolah Dasar Negeri 20 Pejaten Timur, Jakarta Selatan.

Cara mencuci yang benar adalah, pertama, basahi tangan hingga sepertiga lengan di bawah air mengalir. Ambil sabun ke telapak tangan lalu usapkan kedua telapak sampai empat kali. “Kedua, basuh telapak tangan ke salah satu punggung tangan yang lain dengan menggosokkannya dan dilakukan secara bergantian ke tangan yang lain sebanyak empat kali juga,” ujar Anis.

Ketiga, Anis menerangkan, gosok sela-sela jari. Keempat, buat gerakan mengunci antar-jari jemari dan putar-putar. Kelima, lakukan gerakan putar-putar jempol dimulai dari kanan lalu ke tangan kiri. “Terakhir, kuncupkan antar-ujung-ujung jari yang diputar-putar di telapak tangan lainnya,” tuturnya.

Lalu, kapan seseorang perlu melakukan cuci tangan atau hanya membersihkan dengan cairan pembersih biasa? Jawabannya, kata Anis, apabila tangan terkena cairan tubuh atau kotoran dari luar perlu dilakukan pencucian yang memakai air mengalir. Namun, apabila tangan dirasa tidak terlalu kotor, cukup bersihkan dengan cairan pembersih biasa seperti antiseptik.

Corporate Communications and Social Responsibility Division Head Palyja Meyritha Maryanie mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kegiatan corporate social responsibilities (CSR) Palyja yang dilakukan setiap tahun.