RAB.com (JAKARTA): Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 22-23 Juni 2017. Namun kepolisian sudah mulai melakukan pengamanan jalur mudik menuju jalur pantai utara (Pantura) sejak H-10, termasuk menyiapkan empat check point bagi pemudik yang mengunakan jalur darat di Jalan Kalimalang.
“Biasanya pemudik membawa barang yang cukup banyak. Bahkan ada yang penumpangnya melebihi kapasitas. Kami akan tertibkan di check point. Jadi nanti diturunkan dan disiapkan bus,” ujar Iriawan seperti dikutip detik.com saat mengunjungi persiapan check point keempat di Kedungwaringin, Bekasi, Selasa, (6/6).
Menurut Iriawan, para pemudik diperkirakan mulai pulang kampung pada H-5 Lebaran 2017, karena libur cukup panjang. Pihaknya menerjunkan ratusan personil berjaga di sepanjang jalur mudik mulai dari Cawang-Bekasi hingga perbatasan dengan Karawang. Polisi, kata Iriawan, menyiapkan empat check point berada di Jalan KH Noer Alie (Bekasi Barat), Bekasi Square di Jalan Chairil Anwar (Bekasi Timur), Tambun Bussines Park di Tambun Selatan, dan Kedungwaringin.
Saat tiba di check point, kata Iriawan, akan dilakukan pemeriksaan kesiapan para pemudik. Setiap check point disediakan bengkel sepeda motor dan terdapat tim medis khususnya bagi pemudik yang mengalami masalah kesehatan. “Check point untuk persiapan para pemudik sebelum masuk jalur Pantai Utara Jawa (Pantura).”
Iriawan menegaskan polisi akan melihat kesiapan para pemudik, seperti barang bawaan berlebihan, serta penumpang sepeda motor yang dianggap rawan kecelakaan lalu lintas. Pihaknya bakal melakukan penertiban bagi pemudik yang dianggap rentan kecelakaan. “Kapasitas berlebihan akan diturunkan.”
Iriawan menuturkan pemudik yang berangkat melalui jalur Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) didominasi pengendara sepeda motor. Kesiapan kendaraan akan diperiksa di bengkel yang disediakan. Sedangkan pemeriksaan kesehatan para pemudik juga bisa dilakukan di check point. “Bagi yang berhalangan puasa, diberikan makanan dan minuman ala kadarnya,” ucapnya.
Persiapan tersebut, menurut Iriawan, diharapkan membuat pemudik bisa menempuh perjalanan yang cukup jauh, seperti ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Itu pun ada yang berangkat langsung, tapi kita usahakan agar pengendara sepeda motor berbelok dulu di check point untuk melakukan pengecekan,” ujar Iriawan.
Iriawan menambahkan keberadaan check point juga bertujuan untuk memecah konvoi kendaran pemudik yang terlalu banyak. Konvoi yang terlalu panjang dikhawatirkan rawan kecelakaan dan menimbulkan kemacetan. “Setelah cukup 300 kendaraan, kami akan berangkatkan,” ujarnya menambahkan sepanjang jalur tersebut, nanti ada 102 titik polisi yang berjaga.
“Setiap titik ada dua personil yang ditempatkan. Patroli kendaraan roda dua dan roda empat akan kami siapkan,” ujarnya. Sebanyak empat titik check point disiapkan di jalur mudik sepeda motor di Bekasi, Jawa Barat. “Persiapan dari sekarang, karena sebentar lagi arus mudik dimulai,” kata Iriawan menambahkan pemudik sepeda motor paling rentan kecelakaan karena kurang konsentrasi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan pihaknya memasang rambu portabel di sepanjang jalur mudik sepeda motor. Ada tiga jalur pemudik dari Jakarta melintas Bekasi. “Jalur Sultan Agung, Kalimalang, dan Siliwangi,” kata Yayan.
Rambu portabel, kata Yayan, berupa papan penunjuk arah menuju jalur Pantura. Yayan mengatakan, rambu akan dipasang mulai sepuluh hari menjelang Lebaran (H-10) di titik yang dilalui pemudik sepeda motor. “Nyala traffic light mengarah ke Cikampek diperpanjang,” kata Yayan.