Mengantuk Banyak Dipengaruhi oleh Pusat Kesenangan di Otak

Pusat kesenangan di otak ikut berperan dalam membuat orang jadi mengantuk saat bosan.
Pusat kesenangan di otak ikut berperan dalam membuat orang jadi mengantuk saat bosan.

RAB.com (JAKARTA): Ilmuwan akhirnya mengungkap penyebab orang mengantuk saat bosan. Ternyata wilayah otak yang  membantu kita menikmati makanan dan seks juga terlibat mengantarkan kita untuk tidur. Bagian otak ini dipadati oleh reseptor yang peka pada satu molekul yang membuat kita mengantuk.

Para ilmuwan dari Universitas Tsukuba di Jepang menemukan bahwa baik anda memiliki istirahat cukup pada malam hari atau tidak sama sekali, pusat kesenangan di otak akan membuat Anda mengantuk jika anda bosan. Kebiasaan tidur yang terbawa bosan tampaknya tidak berbeda dengan tidur biasa, dan keduanya menurut penelitian ini bisa dilawan dengan kafein, .

Para peneliti menemukan bahwa nucleus accumbens di otak depan berkemampuan sangat kuat untuk menginduksi tidur. Nucleus accumbens memainkan peran kunci dalam sistem penghargaan otak dengan melepaskan dopamin dan membuat kita merasa senang saat kita melakukan hal produktif untuk kelangsungan hidup kita, seperti makan, minum, berhubungan seks, bahkan bersosialisasi.

Tetapi dengan tidak adanya rangsangan motivasi ini, bagian otak yang sama ini tampaknya membuat kita sangat lelah. “Kita merasa lelah sesuai dengan jam biologis, tapi perilaku tidur atau bangun juga dipengaruhi oleh faktor kognitif dan emosional,” ujar penulis studi itu seperti dikutip laman Daily Mail, Jumat (29/9).

Nucleus accumbens memiliki banyak reseptor yang merespons neurotransmitter, yang disebut adenosine, yang membantu mengatur siklus tidur dan bangun kita. Penulis utama laporan studi Yo Oishi, dari Universitas Tsukuba, mengatakan, “Adenosin somnogen klasik adalah kandidat kuat untuk membangkitkan efek tidur di nucleus accumbens.”

Para ilmuwan membuktikan fenomena ini dengan menggunakan obat-obatan dan cahaya untuk merangsang sel-sel otak di nucleus accumbens tikus, yang menyebabkan tikus tertidur. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Nature Communications, tidur yang cukup tidak banyak mencegah dari keinginan tidur siang saat anda bosan.

Para periset menemukan bahwa kurang tidur tidak mempengaruhi cara otak tikus merespons simulasi kebosanan. Tapi meraih secangkir kopi atau teh bisa membantu karena kafein dan adenosin adalah bagian dari senyawa kimia yang sama. Kafein pada dasarnya mempermainkan reseptor adenosin. Jadi, begitu molekul kafein mengikat reseptor tersebut, mereka tidak akan merespons sinyal mengantuk adenosin.

Salah satu implikasi penemuan ilmuwan ini bisa membantu perawatan yang lebih aman untuk insomnia. Mengantuk dan menguap tampaknya menjadi satu rangkaian perilaku akibat aktivitas otak. Penelitian lain mengungkapkan bahwa menguap merupakan salah satu mekanisme untuk mendinginkan otak, sementara mengantuk bisa jadi lebih karena kekurangan pasokan oksigen (kelelahan)