RAB.com (JAKARTA): Kepolisian Daerah Jawa Barat mengantisipasi lonjakan volume kendaraan di tiga titik di wilayah Jawa Barat. Sejumlah skenario disiapkan jajaran Polda Jabar untuk mengantisipasi berbagai kerawanan arus mudik yang puncaknya diperkirakan terjadi pada H-2 lebaran, termasuk menyiapkan sniper dan pengalihan arus lalu lintas bila terjadi banjir.
“Polda Jabar terutama memantau di ruas tol kawasan Cikopo, Palimanan, serta jalur selatan Jawa Barat. Kami akan memberi perhatian khusus kepada masalah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas selama arus mudik,” kata Kapolda Jawa Barat Inspektur Jendral Anton Charliyan saat menggelar apel kesiapan Operasi Ramadniya 2017, di Gedung Sate, Bandung, Senin (19/6).
Untuk meminimalisir dampak, kata Anton, pihaknya akan memberlakukan sejumlah skema lalu lintas di jalan tol Cipali, jalur Pantai Utara dan jalur selatan. “Jabar harus bisa mengatur arus agar tidak semua bertumpu di Brebes,” kata dia. Selain kemacetan, kecelakaan lalu lintas pun menjadi perhatian kepolisian.
Ia menyebutkan, jalur rawan kecelakaan di Jabar berada di kawasan Puncak dan Cadas Pangeran, Sumedang. Untuk itu, salah satu upaya pencegahan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perhubungan memeriksa kelaikan kendaraan yang melintasi jalur tersebut, khususnya kendaraan umum seperti bus.
“Kali ini kita diminta proaktif. Seperti ada unit kesehatan mobile dan unit bahan bakar mobile,” ujar Anton seraya menyebutkan Polda Jabar untuk pengamanan musim mudik tahun ini mengerahkan 21.000 personel. Sebaran personel akan diterjunkan mulai dari Cikarang hingga perbatasan Brebes. “Kekuatan dari Polda Jabar 21.000, adapun dari instansi lain sekitar 13.000,” ujarnya.
Polres Indramayu siaga
Volume kendaraan mudik mulai terlihat meningkat di tol Cipali pada Senin (19/6). Puncaknya diprediksi saat dimulainya cuti bersama mendatang. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, seperti dilaporkan laman tempo.co, antrian kendaraan mulai terlihat di gerbang tol Palimanan Utama.
Antrian berkisar 5 hingga 10 kendaraan yang dalam kondisi normal hanya berkisar 2 hingga 3 mobil. Panit PJR Tol Cipali Polda Jabar, Ipda Dasep Rahwan, membenarkan adanya kenaikan jumlah kendaraan yang melewati tol Cipali. “Dibandingkan hari-hari biasa, memang ada kenaikan sekitar 5 persen dari kondisi normal,” kata Dasep.
Mulai hari ini, kata dia, kenaikan kendaraan akan terus terjadi seiring dengan sudah dimulainya libur panjang anak sekolah. Puncak kepadatan, menurut Dasep, diprediksi akan terjadi pada 23 Juni mendatang atau seiring dengan dimulainya cuti bersama.
Sementara itu upaya antisipasi dilakukan jajaran Polres Indramayu menanggapi pemantauan situasi tentang sejumlah titik di Pantura Indramayu yang rawan tindak kriminalitas, seperti di Lohbener, Losarang dan Krangkeng. Lohbener dan Losarang merupakan jalur utama pantura penghubung Jakarta-Cirebon. Sedangkan Krangkeng merupakan jalur alternatif Pantura penghubung Indramayu-Cirebon. .
“Kami sudah membentuk tim khusus bersenjata lengkap yang berpatroli, terutama di jam-jam rawan kriminalitas,” kata Kapolres Indramayu, Ajun Komisaris Besar Arif Fajarudin usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya. Lima regu sniper baik dari Polres Indramayu maupun Brimob, kata Arif, disiagakan di sejumlah titik rawan kriminalitas tersebut.
Secara keseluruhan, lanjut dia, ada sekitar 1.800 personel yang diterjunkan untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran 2017 di wilayah hukum Polres Indramayu. Dari jumlah tersebut personil Indramayu ada 8.700 personil.
Polres Sumedang antisipasi banjir
Sedangkan Kepolisian Resor Sumedang juga menyiapkan strategi guna mengantisipasi terjadinya banjir di Jalan Raya Bandung-Garut saat arus mudik Lebaran 2017. Pengalihan arus lalu lintas menjadi kunci penting agar para pemudik tidak terjebak jika banjir merendam Jalan Raya Bandung-Garut.
Polres Sumedang sudah menyiapkan jalur alternatif yang akan diterapkan guna mengantisipasi terjadinya banjir pada saat arus mudik tahun ini. “Kalau terjadi kepadatan arus akibat banjir atau hal lain, kami akan mengalihkan arus dari Cileunyi menuju Jatinangor ke Tanjungsari, lalu keluar di Parakanmuncang. Selain itu, bisa diarahkan ke Wado, nanti tembus Malangbong,” ujar Kepala Polres Sumedang Ajun Komisaris Besar Hari Brata di depan gerbang masuk Kahatex, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin.
Tak hanya melakukan pengalihan arus, Polres Sumedang juga mengantisipasi pengamanan arus mudik dengan menerjunkan 775 personel. Sedikitnya ada tujuh pos pengamanan, dua pos pelayanan, serta satu pos terpadu di jalur mudik, dari jalur tengah Sumedang sampai jalur selatan Nagreg.
Menurut Hari, khusus untuk jalan lingkar Wado yang mengarah ke jalur Darmaraja, Sumedang, sudah mulai diberlakukan sistem satu arah sejak H-7 Lebaran. Hal itu, kata dia, guna mengantisipasi kemacetan yang kerap kali melanda kawasan Wado-Darmaraja saat arus mudik.
“Kami imbau pemudik selalu waspada dan berhati-hati. Jika kelelahan, silakan beristirahat,” katanya. Tempat-tempat yang bisa dimanfaatkan untuk beristirahat adalah pos pengamanan, pos pelayanan, dan Mapolsek.