Petang Ini Saksikan Purnama Penanda Panen

Sepasang warga duduk di tebing Sungai Missouri River memandangi bulan purnama "Harvest Moon" di Kansas City, 8 september 2014. (shutterstock)
Sepasang warga duduk di tebing Sungai Missouri River memandangi bulan purnama “Harvest Moon” di Kansas City, 8 september 2014. (AP/Charlie Riedel)

RAB.com (JAKARTA): Bulan akan tampil beda pada petang nanti (Kamis, 5 Oktober 2017) karena tampak berbentuk bola besar berwarna oranye yang biasa disebut Harvest Moon. Tampilan bulan seperti ini terjadi dua minggu sebelum atau sesudah ekuinoks di musim gugur, yaitu saat sumbu bumi tidak terinklinasi terhadap matahari sehingga lama siang dan malam relatif sama.

Harvest Moon adalah bulan purnama pertama yang dekat dengan ekuinoks musim gugur, dan terjadi pada 22 September tahun ini. Ukuran dan warna bulan bervariasi dari tahun ke tahun. Ini tergantung pada waktu bulan terbit. Menurut EarthSky, rata-rata bulan tampak sekitar 50 menit setiap hari.

Bulan purnama di sekitar ekuinoks musim gugur biasanya naik hanya sekitar 30 sampai 35 menit setiap hari. Perbedaan waktu yang kecil ini menandakan berapa lama bulan akan muncul di timur setelah matahari terbenam. Bulan akan mendekati cakrawala, dan kedekatan ini akan membuatnya tampak lebih besar dan lebih oranye.

Media EarthSky menjelaskan mengapa bulan terlihat oranye saat berada di dekat cakrawala. “Warna oranye bulan saat dekat dengan cakrawala adalah efek fisik yang sebenarnya. Berasal dari kenyataan bahwa ketika anda melihat ke arah cakrawala (mendatar), anda akan melihat melalui  atmosfer bumi dengan ketebalan yang lebih besar ketimbang saat anda melihat ke atas (vertikal).”

EarthSky mengatakan, atmosfir bumi akan membiaskan cahaya matahari yang menyebabkan langit terlihat biru dan bulan di dekat cakrawala akan menyala dengan warna kuning, oranye atau kemerahan. Harvest Moon biasanya muncul pada bulan September. Namun tahun ini bulan purnama terdekat ke ekuinoks adalah 5 Oktober karena bulan telah muncul pada awal bulan (5 September), DAN ekuinoks musim gugur terjadi pada 22 September.

Fenomena ini akan dapat dilihat dengan mata telanjang pada Kamis ini. Menurut Royal Museums Greenwich, bulan ini biasanya disebut dengan Bulan Hunter atau Bulan Darah. Bulan Darah ketika warnanya menjadi merah, biasanya dikaitkan dengan gerhana bulan, namun diperkirakan tidak akan muncul selama Harvest Moon tahun ini.

Nama Harvest Moon, menurut tim ahli dari EarthSky, kemungkinan muncul dari para petani di belahan bumi utara. Pada musim gugur purnama unik ini membantu mereka memanen hasil pertanian. Pada zaman dahulu peran Harvest Moon sangat besar pada kehidupan pertanian saat itu.

Karena belum ada listrik untuk menerangi ladang, bulan purnama itu merupakan satu-satunya sumber pencahayaan di waktu panen. Berkat kehadiran bulan pernama itu para petani memiliki waktu lebih banyak untuk memanen tanaman mereka di malam hari sehingga dinamai Harvest Moon.

Pada 5 Oktober ini juga terjadi konjungsi planet Venus dan Mars. Planet-planet akan tampak lebih dekat dengan cakrawala. Fenomena ini mungkin akan lebih sulit dilihat dari pada fenomena bulan harvest. Kesempatan terbaik untuk melihatnya adalah dengan melihat ke timur dari jam 6 pagi sampai fajar menyingsing.