Senja Media Cetak, Peluang Kerja Terus Tumbuh di Media Daring

xx
Jangan mempertahankan apa yang sudah ditinggalkan.

RAB.com (JAKARTA): Lebih dari separuh jumlah pekerjaan di surat kabar Amerika Serikat (AS) telah hilang sejak 2001 dan diringi peningkatan tenaga kerja di perusahaan berbasis Internet. Data Biro Statistik Ketenagakerjaan (Bureau of Labor Statistics/BLS) menunjukkan, pekerja surat kabar di AS turun menjadi 174 ribu pada September 2016 dari 412 ribu pada Januari 2001 atau dalam 15 tahun sekitar 230 ribu orang di media cetak AS kehilangan pekerjaan.

Sedangkan perusahaan Internet dan portal dalam kurun waktu sama, jumlah pekerjaan terus bertambah dari 67 ribu pada 2007 menjadi 206 ribu pada 2016. Angka tersebut menegaskan pergolakan besar di industri informasi, tepatnya peralihan dari media cetak ke media daring (dalam jaringan) yang memaksa pemangkasan tenaga kerja dalam jumlah besar di media massa versi cetak.

Data BLS juga menunjukkan bahwa jumlah perusahaan industri surat kabar turun 18 persen dari 9.310 pada 2001 menjadi 7.623 pada 2016. Sementara itu, jumlah publikasi dan portal pencarian web di Internet melonjak 150 persen dari 2007 menjadi 13.924 pada 2016. Laporan yang dikutip AFP pada Senin (3/4) ini juga menunjukkan penurunan tiras majalah, penerbitan buku dan siaran radio. Sedangkan pekerjaan di industri televisi tercatat hampir stabil sejak 2001.

Kecenderungan sama terjadi di Indonesia. Setidaknya Grup Kompas Gramedia beberapa waktu lalu mengumumkan penghentian delapan produk yang berada di jajaran majalah dan buletin. Kabar tersebut datang dari sebuah selebaran yang beredar di tengah masyarakat. Adapun delapan produk yang dihentikan produksinya adalah Kawanku, Sinyal, Chip, Chip Foto Video, What Hi Fi, Auto Expert, Car and Turning Guide, dan Motor.

“Esensinya ada pengakhiran produk,” ujar Corporate Communication Kompas Gramedia Widi Krastawan seperti dikutip Tempo pertengahan Desember 2016. Widi menambahkan delapan produk itu tidak ada lagi di pasaran karena tidak terbit lagi tahun 2017. “Edisi 26 sekaligus edisi terakhir tabloid Kawanku akan terbit pada 21 Desember 2016. Sedangkan tabloid Sinyal untuk yang terakhir akan menerbitkan edisi 265 pada 30 Desember.”

Ubah platform

Tabloid Chip, Chip Foto Video, What Hifi, Auto Expert, dan Motor juga akan terbit untuk yang terakhir kalinya pada Desember. Adapun edisi ke 94 akan menjadi terbitan terakhir Car and Turning Guide pada 21 Desember 2016. Widi menuturkan delapan produk selanjutnya akan melebur ke dalam empat unit. Untuk unit I, yang merupakan transformasi tabloid Kawanku, akan berubah menjadi situs online dengan nama Cewekbanget.id.

Kemudian sisanya akan tergabung ke dalam tiga unit lain. Tim unit tersebut bergiat pada sektor online atau website untuk content marketing yang bisa dilihat di Grid.co.id. “Bisa dibilang transformasi. Intinya, tim ini diajak main di ‘panggung’ yang berbeda. Tidak print media konvensional. Ini sebagai inisiatif baru merespons perubahan lanskap media,” ujar Widi.

Fenomena meredupnya media cetak sudah dipaparkan praktisi media, Budiono Darsono. Pimpinan portal media Kumparan.com ini mengatakan media massa cetak harus beralih format atau platform ke media daring atau online agar tidak mati dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi.

“Media memang tak akan pernah mati, platformnya saja yang berubah, dulu cetak sekarang online, nanti ke depan belum tahu apa lagi,” katanya saat berbicara dalam Konvensi Nasional Media Massa bertema Integritas Media Nasional dalam Lanskap Komunikasi Global: Peluang dan Tantangan dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di Ambon, awal Februari lalu.

Budiono, yang juga pendiri situs detik.com, mengatakan saat ini merupakan era digital sehingga berbagai media konvensional, seperti media cetak, mesti menyesuaikan format menjadi media digital. “Media cetak semakin menurun dan suatu saat akan mati, bahkan sudah ada beberapa contoh media cetak yang sudah mati. Jangan pertahankan yang sudah ditinggalkan,” ucapnya.

Terkait media online, kata dia, belum ada pemain asing yang menyediakan isi atau konten berita. Budiono mencontohkan content news dari Yahoo Indonesia, begitu juga dari MSN Indonesia, kecuali mereka bermitra menampilkan berita-berita dari portal berita media nasional.