Stasiun Antariksa Tiangong 1 Jatuh pada Oktober-April 2018

Stasiun Antariksa 8,5 Ton Milik Cina Jatuh ke Bumi Oktober-April Tiangong 1. (Independent)
Stasiun antariksa Tiangong 1 seberat 8,5 ton milik China jatuh ke bumi Oktober-April. (Independent)

RAB.com (JAKARTA): Badan antariksa China telah menginformasikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa mereka memperkirakan stasiun antariksa Tiangong 1 seberat 8,5 ton akan jatuh menabrak bumi hingga beberapa bulan ke depan. Stasiun itu diperkirakan akan jatuh terbakar antara bulan ini dan April 2018,” tulis laman Guardian awal minggu ini.

Pada pertengahan 2016, pejabat China mengkonfirmasi bahwa stasiun tersebut akan menabrak bumi pada akhir 2017 atau awal 2018. Guardian melaporkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir orbit stasiun tersebut telah mengalami kekacauan sehingga masuk ke atmosfer bumi dan ketinggiannya terus berkurang.

Mengutip satu juru bicara pemerintah China saat itu disebutkan bahwa “sebagian besar lab ruang angkasa itu akan terbakar saat jatuh.” “Sekarang posisinya di bawah 300 km dan berada di lapisan atmosfer yang lebih padat. Tingkat kerusakannya semakin parah,” kata Jonathan McDowell, ahli astrofisika Harvard University.

“Saya memperkirakan posisinya akan terus turun dalam beberapa bulan ke depan. Rongsokan stasiun antariksa itu kemungkinan jatuh pada akhir 2017 atau awal 2018,”  lanjutnya. Mayoritas pesawat antariksa diperkirakan akan terbakar saat masuk kembali ke atmosfer bumi. Beberapa sisa potongan puingnya seberat ratusan kilo bisa sampai di permukaan bumi. Memprediksi di mana puing-puing jatuh adalah hal yang tidak mungkin, kata McDowell.

Tiangong atau “Istana Surgawi” diluncurkan pada September 2011 dan merupakan langkah besar bagi badan antariksa China dalam usaha membangun stasiun antariksa pada tahun 2020. NASA menjelaskan bahwa stasiun luar angkasa tersebut sebagian besar berfungsi sebagai demonstrasi “teknologi docking penting yang dibutuhkan untuk stasiun ruang angkasa masa depan.”