Bank Dunia: Kesetaraan Peluang BUMN-Swasta Perlu untuk Efisiensi

Ekonomi
[caption id="attachment_1751" align="aligncenter" width="745"] Kebutuhan pendanaan pembiayaan pembangunan infrastruktur Indonesia diperkirakan US$ 500 miliar dalam lima tahun mendatang.[/caption] RAB,com (JAKARTA): Presiden World Bank Group (Bank Dunia) Jim Yong Kim meminta pemerintah Indonesia berhenti memberikan jalan emas atau keistimewaan bagi perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam projek pembangunan infrastruktur. Pemerintah diminta lebih banyak membuka peluang bagi swasta untuk berpartisipasi. "Insentif untuk BUMN dan swasta harus punya konsep yang sebangun sehingga tidak terjadi konflik kepentingan," ujar Jim, dalam sambutannya di acara Indonesia Infrastructure Finance Forum, di Jakarta, Selasa (25/7). Jim memahami penghargaan atau ukuran sukses BUMN dari pendapatannya sehingga ikut menyasar projek-projek yang sama dengan swasta karena menguntungkan. "Namun hal itu akan membatasi partisipasi swasta karena BUMN punya toleransi yang tinggi. Kita bisa kurangi insentif untuk BUMN seperti jaminan dana murah, dana…
Read More