Taksi Udara Ehang 184 Siap Beroperasi di Dubai

ehang2

RAB,com (JAKARTA): Dubai Roads and Transport Authority (RTA) dan satu perusahaan pembuat drone asal China mengumumkan satu kemitraan untuk mengenalkan dan mempromosikan penggunaan wahana udara otonom (AAV atau autonomous aerial vehicle) Ehang 184 di Dubai.

“Unit AAV yang dipamerkan di pertemuan yang dihadiri para gubernur dari berbagai negara ini bukan sekadar pajangan; inilah unit Ehang 184 versi sesungguhnya yang telah diuji terbang di langit Dubai. Kami terus berupaya agar unit AAV ini bisa mulai beroperasi pada Juli 2017,” kata Mattar Al Tayer, General Manager dan Ketua Dewan Direksi Dubai RTA pada acara World Government Summit ke-5 pekan lalu.

Uji terbang di area Dubai Civil Aviation Authority (DCAA) itu, katanya, dilakukan khususnya di lingkungan gurun dan wilayah pesisir untuk melengkapi sejumlah hal terkait uji penyesuaian penerbangan dari unit AAV itu. Dalam percobaan, kata Al Tayer, DCAA telah memberikan kontribusi yang sangat membantu dalam memastikan tentang kriteria keselamatan yang diperlukan, mengeluarkan perizinan untuk uji terbang, serta memeriksa unit wahananya.

Ehang 184 yang berat kosong sekitar 250 kg rencananya jadi taksi udara yang terbang mandiri. Serangkaian uji terbang telah dilakukan pada drone yang bisa mengangkut satu penumpang dan barang seberat sekitar 100 kg.  AAV ini didesain terbang maksimum selama 30 menit dengan kecepatan jelajah maksimum 160 km per jam. Standar kecepatan di Dubai akan dibatasi pada 100 km per jam.

Wahana dengan panjang 3,9 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 1,6 meter ini, saat berisi penumpang kecepatan naik/turunnya sekitar 6 meter per detik. Sedangkan kecepatan mendaratnya sekitar 4 meter per detik. Sementara ketinggian jelajah maksimumnya adalah 304 meter dan untuk mengisi ulang batere perlu waktu satu hingga dua jam. Para pejabat setempat mengatakan uji terbang drone dilakukan hingga ke seluruh wilayah kota.

Penumpang menggunakan layar sentuh dilengkapi tampilan peta di depan kursinya untuk memilih tempat tujuan atau destinasi. Tidak ada kendali lain di dalam “pesawat itu”. Menurut video yang dikeluarkan RTA, drone itu dijalankan secara “auto-piloted” yang sepenuhnya diawasi pusat komando di darat. Wahana akan mulai beroperasi otomatis: terbang, menjelajah ke tujuan, sebelum turun dan mendarat di titik peta yang dipilih tadi.

ehang

Ehang 184 buatan Yi-Hang Creation Science and Technology Corporation China juga mendapat persetujuan untuk diuji di Nevada pada Juni 2016. Mengandalkan motor listrik yang menggerakkan delapan baling-baling dan energinya sepenuhnya dipasok batere, Ehang 184 mampu mencapai kecepatan 160 km per jam, dapat mengudara selama 30 menit dan menjangkau jarak hingga 48 km.

Drone ini secara khusus dirancang bisa beradaptasi di hari-hari yang sangat panas dan dinginnya malam Dubai. EHang 184 didesain dengan banyak sistem keselamatan. Jika terjadi kegagalan fungsi pada salah satu sistem, sistem siaga akan mampu mengendalikan dan mengarahkan dengan aman AAV ke titik pendaratan yang sudah diprogramkan. Drone ini juga dilengkapi sistem jaringan komputer yang aman untuk mencegah peretasan.

“Unit  AAV ini didesain untuk beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca termasuk bila ada badai petir. Wahana ini dilengkapi dengan berbagai sensor yang sangat akurat dengan ambang kesalahan sangat rendah dan bisa menangkal getaran dan suhu ekstrem,” kata Al Tayer.

Mengomentari penerapan wahana terbang yang membawa penumpang ini, Steve Wright, dosen senior Sistem Aviasi dan Pesawat University of West England, menyatakan, keselamatan menjadi bagian terpenting. “Yang agak rumit membuat sistem yang tahan dari berbagai kemungkinan kegagalan.“Saya ingin melihat drone terbang minimal 1.000 jam sebelum membawa penumpang.”

Dubai saat ini bermaksud membangun sistem transportasi paling cerdas di dunia. Penggunaan AAV sesuai dengan penerapan Dubai Self-driving Transport Strategy yang bertujuan mengubah 25% dari total perjalanan perorangan di  Dubai ke perjalanan otomatis (self-driving) menggunakan berbagai moda transportasi pada 2030. Langkah ini juga menguatkan integrasi antara moda transportasi dan kepuasan lewat penyediaan moda yang nyaman, cepat, dan inovatif.

 

Lihat videonya di:

http://https://www.youtube.com/watch?v=F8shiw6zY_A