Nobelis Ekonomi Sarankan Siswa Sukai Sains Maupun Ilmu Sosial

Nobelis Ekonomi Sarankan Siswa Sukai Sains Maupun Ilmu Sosial

Pendidikan
[caption id="attachment_658" align="aligncenter" width="701"] Gabungan ilmu sosial dengan sains bisa memberi manfaat bagi jutaan orang.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Nobelis ekonomi Robert F. Engle III menyarankan para siswa agar menyukai sains maupun ilmu sosial agar tidak terjebak pada pilihan sempit ketika mempelajari pengetahuan. Semestinya siswa terbuka pikirannya dan tidak terkotak-kotak: hanya suka ilmu sosial dan  tidak menyukai sains atau sebaliknya. "Ilmu sosial dan sains dapat berpadu dan melahirkan sebuah cabang ilmu pengetahuan baru. Perpaduan ilmu tersebut sangat bisa membantu jutaan orang," kata profesor ekonometrika  ini pada dialog dan diskusi bertema “The Prospects for Global Financial Stability” yang diselenggarakan di IPEKA Integrated Christian School (IICS), Meruya, Jakarta Barat, Jumat (24/2). . Engle dalam acara yang dihadiri 400 peserta diskusi dalam rangka The 6th ASEAN Series-Bridges Dialogues Toward a Culture of Peace itu, menyarankan…
Read More
18 Tips Memakai Mesin Pencari Google

18 Tips Memakai Mesin Pencari Google

Pendidikan
RAB.com (JAKARTA): Google adalah mesin pencari paling populer saat ini. Apa pun bisa dicari di sana. Tapi, kadang kita bisa tersesat karena tak menemukan atau bahkan lupa apa yang sesungguhnya dicari saking banyaknya informasi yang muncul. Google memiliki banyak fitur dan kode tersembunyi yang bermanfaat bila ingin mencari satu hal secara khusus. Berikut beberapa fitur tersebut dari berbagai sumber. Peringatan: kode-kode di sini case sensitive, artinya ketikan huruf kecil tak bisa diganti dengan huruf besar atau sebaliknya. Pencarian harus dilakukan dengan mengetik di kotak pencarian, bukan di address bar (isian alamat website). 1. AND Mesin pencari Google memakai kombinasi "kata kunci" dan konstruksi Boolean, logika matematika yang diperkenalkan oleh George Boole. Salah satu konstruksinya adalah AND yang akan mencari dua kata kunci atau lebih yang menjepitnya. Contoh: Ahok AND Djarot Akan menghasilkan daftar…
Read More
Hukum Anak Pelaku Bullying Jangan dengan Mem-bully

Hukum Anak Pelaku Bullying Jangan dengan Mem-bully

Pendidikan
[caption id="attachment_596" align="aligncenter" width="733"] Berikan hukuman yang merupakan konsekuensi logis dan pastikan anak tak meniru dari anda.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Ada orang tua yang menganggap anak mesti dihukum setimpal sesuai dengan perbuatan saat mem-bully temannya,  ia harus merasakan di-bully. Tapi saat tahu pentingnya perilaku sebagai kunci, seorang psikolog menyarankan untuk menghindari memberi hukuman yang akan  mengancam atau merendahkan anak, seperti berbicara keras padanya. “Kadang orangtua sangat meyakini  anaknya perlu mengalami betapa buruk rasanya saat di-bully, untuk merasakan betapa pahit obat yang harus ditelannya. Namun saat ketakutan hanya mengendalikan perilaku dalam jangka pendek, hal itu tak akan mengubahnya,” kata Joanne Cummings, psikolog dan direktur PREVNet, satu organisasi nasional Kanada yang didedikasikan untuk menghentikan bullying Orangtua, lanjut Cummings, sebaiknya memilih satu konsekuensi yang lebih logis sehubungan dengan hukuman atas perilaku agresif itu. Jika anak…
Read More
Agar Pesan Ditaati Remaja, Berikan Pengalaman Nyata tentang Konsekuensi Perilakunya

Agar Pesan Ditaati Remaja, Berikan Pengalaman Nyata tentang Konsekuensi Perilakunya

Pendidikan
[caption id="attachment_561" align="alignleft" width="323"] Agar pesan diterima remaja, berikan pengalaman nyata tentang konsekuensi buruknya pada mereka.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Riset menunjukkan bahwa remaja cenderung lebih tidak mempedulikan informasi yang bisa memberi petunjuk untuk mempertimbangkan lagi keputusannya yang berisiko. Fakta ini membantu menjelaskan mengapa kampanye penjelasan tentang perilaku berisiko seperti penyalahgunaan obat hanya sedikit efeknya atau kurang berhasil. Hal ini juga menjelaskan menyetir sembrono, kecanduan alkohol dan obat yang lazim diketahui lebih sering dilakukan oleh remaja daripada orang dewasa. Penelitian perilaku impulsif ini memberi pemahaman baru terhadap keputusan-keputusan berisiko yang diambil oleh remaja. “Jadi bukan masalah remaja secara kognitif tidak mampu memproses keputusan berisiko tentang satu hal. Mereka gampangannya hanya terdorong untuk mencari pengalaman baru dan mencoba segala hal baru,” kata penulis utama laporan penelitian Wouter van den Bos, yang juga peneliti di…
Read More
Matematika Lebih Dipahami Anak dengan Gerak

Matematika Lebih Dipahami Anak dengan Gerak

Pendidikan
[caption id="attachment_481" align="alignleft" width="224"] Penelitian menelisik apakah perbedaan strategi cara belajar matematika berpengaruh pada bagaimana anak memecahkan soal matematika. Sensor di kepala digunakan merekam aktivitas otak selama mengerjakan soal matematika.Sumber: Faculty of Science University of Copenhagen[/caption] RAB.com (JAKARTA): Ternyata matematika lebih dipahami anak dengan gerak. Anak akan lebih mampu memecahkan soal matematika bila mereka melibatkan gerakan pada seluruh badannya. "Anak-anak lebih banyak belajar dan lebih mampu memecahkan soal matematika bila mereka bergerak dan memakai keseluruhan badannya sebagai alat belajar," kata kepala peneliti di Departemen Nutrisi, Gerak, dan Olahraga Universitas Copenhagen, Jacob Wienecke. Riset ini meneliti apakah cara belajar matematika yang berbeda mengubah cara anak-anak menyelesaikan soal matematika. Hasilnya menjelaskan banyak anak mengalami peningkatan dalam matematika bila melibatkan gerak pada seluruh badan. "Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang intens bisa meningkatkan…
Read More
Membaca Buku Harry Potter Membuat Anak Lebih Toleran

Membaca Buku Harry Potter Membuat Anak Lebih Toleran

Pendidikan
[caption id="attachment_283" align="aligncenter" width="590"] Membaca buku Harry Potter membuat anak lebih toleran dan berwawasan.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Membaca buku Harry Potter Membuat anak lebih toleran. Itulah kesimpulan dari satu penelitian tentang manfaat serial buku fantasi karya JK Rowling. Anak yang membacanya bisa belajar tentang bagaimana bersikap lebih baik terutama terhadap mereka yang berbeda atau bukan kelompoknya (out-groups). "Anak dari kelompok satu sikapnya terhadap imigran tampak jauh lebih baik setelah membaca dan mendiskusikan bagian buku Harry Potter yang terkait prasangka (prejudices) . Sedangkan anak dari kelompok yang membaca bagian buku yang netral sikapnya tidak berubah," kata profesor Loris Vezzali dari University of Modena tentang hasil penelitiannya yang dipublikasikan di  Journal of Applied Social Psychology beberapa waktu lalu. Vezzali dan tim yang dipimpinnya melakukan tiga studi saling berhubungan. Awalnya 34 siswa sekolah dasar (SD) diberi angket…
Read More
Penguatan Wewenang Komite Sekolah Menggalang Dana Membingungkan

Penguatan Wewenang Komite Sekolah Menggalang Dana Membingungkan

Pendidikan
RAB.com (JAKARTA): Penguatan wewenang Komite Sekolah membingungkan. Betapa tidak, tambahan wewenang penggalangan dana yang disahkan lewat Peraturan Menteri Pendikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 75/2016 sama sekali tidak menjawab masalah klasik pendanaan pendidikan di sekolah negeri karena di satu sisi negara telah mengeluarkan begitu banyak anggaran yang terus meningkat tapi tetap saja orangtua siswa dianggap sumber pendanaan yang harus dimanfaatkan. Mengutip pendapat pengamat pendidikan Doni Koesoema bahwa pihak sekolah hampir selalu mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah tidak pernah cukup. Tapi saat ditanya bagaimana perincian penggunaan anggaran dan apa saja yang kurang selalu terkesan ada yang ditutup-tutupi. Sedangkan dari sisi orangtua yang biasa terjadi ada sebagian yang merasa harus memberikan fasilitas maksimal kepada putra-putrinya atau terkesan mengiyakan apa yang dimaui sekolah untuk menutup kekurangan dana. Sedangkan sebagian orangtua lainnya merasa bahwa bagaimanapun…
Read More