
Jangan Harap Dapat Pemimpin Cerdas Kalau Yang Memilih Bodoh
[caption id="attachment_2204" align="aligncenter" width="699"] Menyarankan pemilihan umum dikembalikan ke sistem tidak langsung.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Ryaas Rasyid mengatakan, sejak dulu dirinya pesimistis sistem pemilihan umum secara langsung dapat menghasilkan sosok pemimpin ideal. Pasalnya, kata Ryaas, rakyat tidak memiliki kapasitas untuk menilai sebuah program yang disuguhkan juga integritas kandidat pemimpin yang maju. "Maka kalau rakyatnya masih bodoh, ya enggak apa-apa mendapat pemimpin bodoh. Jangan harap mendapat pemimpin yang cerdas, kalau yang memilih saja bodoh. Jadi, terima saja nasib," kata Ryaas dalam diskusi bertema Partisipasi Perempuan dalam Mendukung Agenda Demokrasi Pemilu Serentak Tahun 2019, di Jakarta, Senin (16/10). Menurut Ryaas, dengan kondisi rakyat Indonesia yang seperti saat ini, lebih baik pemilihan umum dikembalikan ke sistem tidak langsung, yaitu dipilih oleh Majels Permusyawaratan Rakyat (MPR). "Saya sudah hopeless dengan sistem…