
Banyak Orang Percaya Hoax karena Lebih Mudah Dicerna
RAB.com (JAKARTA): Banyak orang percaya pada hoax karena lebih mudah dicerna dan masuk ke memori atau ingatan di otak daripada harus bersikap kritis dengan menganalisis setiap informasi yang didapat. "Sekaplipun di waktu kemudian muncul dan disajikan informasi-informasi baru, seperti klarifikasi atau pelurusan berita, ingatan otak tetap menarik informasi awal meskipun informasi itu salah," kata David Rapp, psikolog dari Universitas Northwestern, Amerika Serikat, baru-baru ini. Inilah, ungkap Rapp, alasan mengapa orang mudah percaya dan menyukai berita palsu. “Orang cenderung berpikir mereka dapat berpegang pada kabar pertama. Padahal apa yang tersimpan dalam memori tidak lantas membuat informasi tersebut benar,” tulis Rapp dalam artikel di Psychology Today berjudul New Research Shows Why People Believe False Information. Penyebaran berita palsu atau yang yang akrab kita kenal dengan sebutan hoax, kian tak terkendali. Berita hoax ramai bertebaran terutama di…