Boneka Barbie Membuat Persepsi Salah tentang Tubuh pada Anak Perempuan

Boneka Barbie Membuat Persepsi Salah tentang Tubuh pada Anak Perempuan

Kesehatan
[caption id="attachment_716" align="aligncenter" width="648"] Berpengaruh negatif pada anak perempuan.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Boneka Barbie membangun persepsi  salah tentang tubuh pada anak perempuan. Satu penelitian menunjukkan bahwa bermain boneka Barbie, walau hanya sekali, membuat anak mempersepsikan citra tubuh yang nyaris sempurna: kurus, tinggi, dan berambut panjang. "Persepsi ini membuat anak berpikir mereka harus tampil seperti Barbie juga. Boneka Barbie bisa menjadi gambaran bahwa badan kurus lebih baik dibandingkan yang gemuk," kata Marika , profesor psikologi di Universitas Flinders Australia, dalam jurnal Body Image edisi akhir Februari lalu. Karena itu,  Tiggemann menyarankan agar orangtua tidak membiarkan anak bermain boneka tersebut sampai berusia 8 tahun. Bila anak perempuan sudah punya boneka Barbie, lanjut Tiggemann seperti dikutip Herald Sun, sebaiknya orangtua memberitahu kalau penampilan fisik bukan satu-satunya model untuk terlihat cantik. "Ada hal lain yang membuat seseorang…
Read More
Pencegahan Stroke Perlu Terus Disosialisasikan

Pencegahan Stroke Perlu Terus Disosialisasikan

Kesehatan
  RAB.com (JAKARTA): Upaya pencegahan primer (belum mengalami) dan sekunder (sudah mengalami) terkait stroke perlu terus disosialisasikan. Kedua upaya tersebut diperlukan untuk menjaga dan mengurangi tingkat keparahan pada penderita stroke. Dokter Spesialis Saraf Prof. Moh Hasan Machfoed, mengatakan bagi penderita primer (belum mengalami stroke) beberapa upaya pencegahannya yakni dengan berhenti merokok, menjaga berat badan, menurunkan tekanan darah mengobati kencing manis, konsumsi makanan sehat, dan olahraga teratur. "Sebab, orang yang memiliki hipertensi, diabetes, obesitas, dan kolesterol, rentan terkena stroke," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia ini. Sedangkan bagi penderita stroke yang sekunder (sudah mengalami stroke), kata Hasan, beberapa upaya pencegahannya adalah ditangani sedini mungkin dan kontrol secara rutin. "Sekunder ini sudah terkena stroke iskemik dan memiliki faktor risiko untuk stroke pendarahan (hemoragik)," ujar dia. Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika…
Read More
Lebih dari 400.000 Kematian di AS karena Junk Food

Lebih dari 400.000 Kematian di AS karena Junk Food

Kesehatan
RAB.com (JAKARTA): Kebiasaan makan junk food (makanan yang tidak sehat) diduga menjadi penyebab lebih dari 400.000 kematian di Amerika Serikat (AS) setiap tahun akibat penyakit jantung dan penyakit terkait. Masalah tersebut melonjak dua kali lipat karena warga AS makan terlalu banyak garam, lemak, makanan manis, dan kurang mengkonsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian. "Rendahnya asupan makanan sehat, seperti kacang-kacangan, sayur-mayur, biji-bijian, dan buah-buahan, ditambah lagi dengan tingginya asupan komponen makanan yang tidak sehat, seperti garam dan lemak trans merupakan penyebab utama kematian akibat penyakit kardiovaskular di Amerika Serikat," kata kepala penulis penelitian Ashkan Afshin, asisten profesor kesehatan global di Institute for Health Metrics and Evaluation University of Washington. Lemak trans sebagian besar sudah dihilangkan dari pasokan makanan, tapi masih dapat ditemukan di margarin, biskuit, kue, krim kue, dan berbagai makanan olahan lainnya.…
Read More
Cuitan Anda Memprediksi Sukses Ber-diet

Cuitan Anda Memprediksi Sukses Ber-diet

Kesehatan
[caption id="attachment_654" align="aligncenter" width="716"] Mereka yang lebih berhasil menurunkan berat badan mem-posting cuitan bernada lebih positif.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Cuitan di Twitter ternyata bisa meramalkan apakah upaya anda melangsingkan badan akan berhasil atau gagal. Para peneliti dari Georgia Institute of Technology melaporkan  bahwa kemungkinan diet anda gagal atau berhasil berhubungan dengan nuansa kata dan kalimat yang dipakai di Twitter. Metode ini akurasinya 77 persen dalam memperkirakan sukses atau gagalnya diet seseorang. “Kami melihat bahwa mereka yang lebih berhasil mengejar tujuan diet hariannya mengungkapkan sentimen lebih positif dan lebih merasa telah mencapai sesuatu dalam interaksi sosialnya,” kata  De Choudhury Munmun, asisten profesor dan pimpinan tim peneliti pada projek ini. “Mereka berfokus pada masa depan, biasanya lebih gaul, dan punya jaringan sosial yang lebih luas.” Kata dan kalimat apa yang digunakan mereka yang lebih sukses…
Read More
Selebritis Stop Aktif di Media Sosial Gejala Apa?

Selebritis Stop Aktif di Media Sosial Gejala Apa?

Kesehatan
RAB.com (JAKARTA): Akhirnya demam selalu mejeng di media sosial (medsos) mencapai titik jenuhnya bagi sebagian orang. Beberapa selebritis dalam dan luar negeri mengatakan menghentikan ekspos tentang dirinya di medsos. Berbagai alasan disebut mulai yang memang tak mau lagi tampil di medsos, takut di-bully, sampai yang sudah merasa apa yang dilakukannya sudah hambar dan tak ada tantangannya lagi. "Saya merasa berbagai hal yang saya posting di akun saya sebenarnya tidak penting untuk saya bagikan. Misalnya saat makan, saya tidak menikmati apa yang ada di hadapan saya dan malah berpikir berapa banyak orang yang akan like," kata Sarah Sechan yang beberapa hari lalu menyatakan tidak aktif lagi di akun Instagram dengan 158.000 followers dan Twitter-nya dengan 2,6 juta followers. Host satu acara di salah satu stasiun TV itu menambahkan alasan lainnya adalah…
Read More
Berendam di Sumber Air Panas Alami Sebaiknya Saat Kulit Sehat

Berendam di Sumber Air Panas Alami Sebaiknya Saat Kulit Sehat

Kesehatan
[caption id="attachment_579" align="aligncenter" width="694"] Salah kaprah keyakinan berendam air berbelerang di sumber air panas alami bisa mengobati penyakit kulit salah kaprah.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Kolam air panas alami di pegunungan selama ini menjadi tempat menggiurkan bagi penderita penyakit kulit. Kandungan sulfur atau belerang yang terdapat di dalamnya diyakini bisa menyingkirkan berbagai masalah kulit, dari jerawat, gatal-gatal, kadas, kurap, hingga cacar air. Berendam di sumber air panas alami juga diyakini banyak orang bisa memusnahkan jamur yang tumbuh di kulit. Anggapan tersebut terus bertahan hingga kini. Tak heran kalau penderita penyakit kulit, rela jauh-jauh menyambangi kolam air panas alami di lereng-lereng gunung untuk menyembuhkan ruam merah karena gatal atau jamur. Namun keyakinan itu tak semuanya dibenarkan ahli penyakit kulit dan kelamin, dokter Dr. Rachel Djuanda, SpKK, yang bertugas di Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta.…
Read More
Potongan Film Horor Rintis Cara Baru Obati  Gangguan Mental

Potongan Film Horor Rintis Cara Baru Obati Gangguan Mental

Kesehatan
[caption id="attachment_569" align="aligncenter" width="696"] Risetnya digunakan untuk mengetahui bagaimana otak mengelola ketakutan dan kecemasan.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Menonton film horor adalah momok bagi banyak orang, terutama wanita. Tapi para ilmuwan justru menggunakan potongan film horor untuk mencari tahu tentang satu jalur neural (saraf) kunci pada manusia, yang menjelaskan bagaimana otak memproses rasa takut dan kecemasan. Hasil penemuan diharapkan bisa membantu menemukan cara baru untuk menyembuhkan para penderita gangguan kesehatan mental. Banyak orang termotivasi untuk terus mengingat pengalaman menakutkan, karena informasi itu dianggap berguna untuk bertahan hidup dalam keseharian. Akan tetapi, menurut penelitian, penghayatan yang berlebihan terhadap rasa takut, justru hanya menimbulkan kecemasan dan berbagai gangguan mental lainnya. Hingga saat ini, rangkaian aktivitas yang terjadi pada otak terkait rasa takut baru dipetakan pada tikus. Para peneliti dari Universitas California, Irvine (UCI) di Amerika…
Read More
Smartphone Didayagunakan Mendiagnosis Penyakit

Smartphone Didayagunakan Mendiagnosis Penyakit

Kesehatan
RAB.com (JAKARTA): Ponsel cerdas (smartphone) akan kian jadi laboratorium bergerak yang dapat memantau berbagai kondisi kesehatan pemiliknya. Memantau kepadatan tulang, menghitung kadar sel darah merah, dan memprediksi segera terjadinya satu serangan asma kian dimungkinkan saat ilmuwan tengah merancang ulang teknologi yang telah ada di dalam ponsel cerdas. "Saat melihat kemampuan fitur ponsel, dari kamera, flash, sampai mikrofon yang semakin baik, anda bisa fitur itu sama hebatnya dengan beberapa piranti medis khusus,” ujar Shwetak Patel, profesor Ilmu dan Teknik Komputer serta Teknik Listrik Universitas Washington dalam pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science (AAAS) pekan ini di Boston. Ponsel cerdas telah berfungsi sebagai pedometer, menghitung kalori dan mengukur detak jantung. Tapi piranti bergerak dan tablet juga bisa menjadi alat untuk mendiagnosa penyakit. "Anda bisa menggunakan mikrofon untuk mendiagnosa asma dan…
Read More
Aktivitas Fisik Bukan Penentu Sukses Mengontrol Berat Badan

Aktivitas Fisik Bukan Penentu Sukses Mengontrol Berat Badan

Kesehatan
[caption id="attachment_494" align="aligncenter" width="671"] Kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor risiko keempat penyebab kematian global.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Bukti ilmiah menarik menunjukkan bahwa latihan fisik bukanlah penentu pengendalian berat badan. Peneliti yang mempelajari anak muda di Amerika Serikat (AS) dan empat negara lainnya menemukan bahwa bukan aktivitas fisik maupun keengganan bergerak yang bisa dikaitkan dengan naik-turunnya berat badan. "Hasil penelitian kami  mengindikasikan bahwa kegiatan fisik tidak melindungi anda dari naiknya berat badan," kata penuls utama Lara R. Dugas, PhD, MPH yang juga  asisten profesor pada Department of Public Health Sciences of Loyola University Chicago Stritch School of Medicine. Penelitian itu telah diterbitkan dalam jurnal PeerJ, demikian ditutip situs Sciencedaily.com pekan lalu. Kegiatan fisik punya banyak bukti bermanfaat bagi kesehatan, sejak mengurangi risiko sakit jantung, diabetes, kanker, serta meningkatkan kesehatan mental dan suasana…
Read More
Susu Sapi Bisa Menunda Menopause, tapi …

Susu Sapi Bisa Menunda Menopause, tapi …

Kesehatan
RAB.com (JAKARTA): Konsumsi susu sapi dan produk olahannya dapat menunda menopause tapi disertai meningkatnya risiko kemunculan kanker. Demikian hasil penelitian melibatkan 46.000 perempuan di Amerika Serikat yang dipublikasikan di Journal of Nutrition beberapa waktu lalu. "Susu sapi bisa memperlambat menopause. Namun satu pengaruh lain dari konsumsi susu ini disertai meningkatnya risiko munculnya kanker," demikian disebut dalam laporan di jurnal tersebut terkait penelitian tim dari Universitas Harvard dan Rumah Sakit Perempuan Brigham. Selama 20 tahun tim ini melihat kondisi kesehatan dan sejarah menopause dari awalnya 121.700 perempuan menikah berusia 30-55 tahun. Hasil analisis 46.000 data perempuan yang bisa dipakai, mereka yang mengonsumsi susu dan produk olahannya mengalami penundaan menopause alami rata-rata selama 3 bulan (pada umur 51,8 tahun) daripada mereka yang sama sekali tidak mengonsumsi susu dan olahannya (umur 51,5 tahun).…
Read More