Wajib E-Toll Masih Sisakan Gardu Tunai dan Beberapa Kekurangan

Wajib E-Toll Masih Sisakan Gardu Tunai dan Beberapa Kekurangan

Ekonomi
[caption id="attachment_2358" align="aligncenter" width="677"] Pemakaian e-toll belum 100 persen dan masih banyak keluhan dari pengguna.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Kewajiban penggunaan pembayaran non-tunai di gerbang tol mulai hari ini (Selasa, 31 Oktober) masih menyisakan sejumlah masalah. Sejak dari masalah kesiapan sarana dan perlunya penyesuaian dari pengguna. Sementara 1,5 juta keping kartu e-toll gratis (hanya perlu dibayar saldonya saja) belum semua terdistribusi. Sejumlah kalangan menyoroti beberapa masalah yang masih membelit dalam penerapan transaksi non-tunai di gerbang jalan tol (e-toll). Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, bahkan pesimistis e-toll mampu menghapus kemacetan di gerbang tol. ”Tak ada perbedaan lama transaksi yang signifikan antara membayar tunai dan kartu elektronik." Sedangkan pakar perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengeluhkan soal belum adanya layanan pengaduan terpadu di gerbang tol. Pengelola jalan tol masih harus bekerja keras…
Read More
BI dan Pengelola Jalan Tol Integrasikan Pembayaran Non-Tunai

BI dan Pengelola Jalan Tol Integrasikan Pembayaran Non-Tunai

Ekonomi
RAB.com (JAKARTA): Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana mendirikan konsorsium electronic toll collection (ETC) untuk mengintegrasikan pembayaran nontunai dalam jaringan jalan tol. Upaya ini untuk menyempurnakan model bisnis dan aspek teknis elektronifikasi yang kini masih bersifat bilateral atau business to business antara Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan. "Saat ini BI masih mendiskusikan pembentukan Konsorsium ETC tersebut dengan Kementerian PUPR, BUJT, perbankan, dan perusahaan switching. BI akan memberikan arahan supaya nantinya pembayaran dapat berjalan secara efisien dan progresif," kata Gubernur BI Agus Martowardjojo seperti dikutip Antara Rabu (31/5). Mayoritas pelayanan transaksi elektronik saat ini diberikan oleh bank BUMN dan perbankan dikenakan pembayaran 0,3 persen kepada BUJT untuk setiap transaksi. Sistem ini dianggap kurang efisien dalam meningkatkan penetrasi pembayaran nontunai. Agus mengatakan elektronifikasi pembayaran tol memberikan manfaat baik…
Read More